PTM di Surabaya Digelar Hari Ini, DPRD Ingatkan Prokes Wajib Diterapkan

PTM di Surabaya Digelar Hari Ini, DPRD Ingatkan Prokes Wajib Diterapkan

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 06 Sep 2021 13:08 WIB
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono (Foto: Dok. Adi Sutarwijono)
Surabaya - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dimulai di Kota Surabaya mulai 6 September 2021. Sebelumnya hampir 18 bulan para pelajar SD dan SMP di Surabaya belajar daring.

Hasil asesmen Satgas COVID-19, sebanyak 15 SMP negeri dan swasta di Surabaya mulai menjalankan pembelajaran tatap muka terbatas per hari ini. SMP dan SD lain segera menyusul.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh insan pendidikan di Kota Pahlawan. Adi juga tetap mengingatkan tentang pentingnya menjadikan aspek kesehatan dan keselamatan sebagai pertimbangan utama.

"Saya sampaikan selamat kepada semuanya. Hari ini 15 SMP. Yang lainnya dalam simulasi dan asesmen dari Satgas COVID-19. Tentu kita harapkan semua memenuhi prosedur. Saya yakin anak-anak kita sudah kangen sekolah. Sekali lagi selamat, tapi tetap prokes jangan kendor," kata Adi Sutarwijono, Senin (6/9/2021).

Adi menggarisbawahi tiga hal penting dalam sekolah tatap muka terbatas yang mulai digeber di Surabaya. Pertama, penerapan protokol kesehatan secara ketat.

"Prokes tugas bersama. Bukan tugas Satgas COVID-19 saja. Pemkot Surabaya sudah membentuk Satgas pelajar, itu bagus. Tapi semua pihak harus terlibat, mulai orang tua hingga guru. Harus saling mengingatkan," jelas Adi.

Kedua, monitoring dan evaluasi secara sungguh-sungguh serta konsisten. Bila ada sekolah yang lalai, perlu segera dievaluasi demi kepentingan utama, yaitu keselamatan semuanya.

"Pandemi COVID-19 jangan sekali-sekali dipandang remeh. Semua yang terlibat di PTM harus disiplin. Jika ada sekolah lalai, misalnya tidak menerapkan jaga jarak dengan baik, harus segera dievaluasi. Ini bukan sok disiplin, tapi demi keselamatan semua pihak," jelas Adi yang juga ketua DPC PDIP Surabaya.

Ketiga, papar Adi, penyiapan infrastruktur sekolah yang mampu mendukung penerapan PTM. Misalnya, sirkulasi udara dan sarana sanitasi.

Adi menambahkan PTM sangat penting untuk menjaga akselerasi kualitas SDM di Surabaya. Sebab, pembelajaran jarak jauh diakui memang membuat hasil pembelajaran menjadi tidak optimal. Berbagai riset pendidikan juga menunjukkan hasil serupa.

"Bahkan bisa ada loss generation. Maka kita benar-benar mendukung PTM. Namun, semua aturan harus tegak. Kalau PTM teledor, ada klaster COVID-19 di sekolah, kemudian membuat kasus kembali naik, tentu imbasnya kembali ke sekolah, yaitu PTM diberhentikan lagi. Itu yang tidak kita inginkan, sehingga semua harus kompak dan disiplin," tandas Adi.

Lihat juga video 'Sejumlah Negara Mulai Menggelar Sekolah Tatap Muka':

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.