"Wong tuone sing mumet nek daring (Orangtuanya yang bingung) Lebih enak tatap muka, Biar orangtua nggak mumet ngajari. Kalau daring itu kesulitan," ungkap Rini kepada detikcom di lokasi, Senin (6/8/2021).
Dia mengaku selama ini dirinya dan anaknya susah mengerti saat belajar daring. Meski para guru sudah diarahkan lebih detail dan turut mendampingi.
"Daring bagi kami sulit, anak-anak juga kesulitan menangkap pelajaran," tegasnya.
Saat mengetahui ada sekolah tatap muka, jelas dia, putranya langsung bersemangat. Bahkan sejak pagi buta sudah bersiap-siap mempersiapkan sekolahnya.
"Lebih semangat pokoknya. Sudah lama nggak sekolah. Lebih senang sekolah karena bertemu temannya. Semoga COVID-19 berlalu, sekolah kembali normal," ungkap Rini sembari matanya berkaca-kaca.
Hal senada diungkapkan Hendra. Selama ini dia dan istrinya kesulitan saat mendampingi proses belajar anaknya. Meski sudah mendapat arahan dari pihak sekolah. Menurut Hendra, pembelajaran tatap muka sangat penting, meski ada daring. Selama daring pun orangtua juga sudah mempelajari bahasa isyarat yang diarahkan oleh pihak sekolah. Namun, tidak berhasil.
(fat/fat)