Gubernur Khofifah Indar Parawansa turut berbangga atas raihan emas oleh atlet bulutangkis asal Jawa Timur, Khalimatus Sadiyah. Alim, sapaan akrabnya berhasil mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia dalam Paralimpiade Tokyo 2020.
Alim memenangkan final bulutangkis ganda putri bersama rekannya, Leani Ratri Oktila, pada Sabtu (4/9). Atlet asal Mojokerto berusia 21 tahun ini menaklukkan atlet China, Cheng Hefang dan Ma Huihui di Yoyogi National Stadium. Keduanya menang telak di dua babak dengan skor 21-18 dan 21-12 dalam waktu 32 menit saja.
Pada pertandingan ini, Alim dan Leani masuk dalam klasifikasi SL3-SU5. Diketahui, klasifikasi SL3 merupakan kelas atlet dengan gangguan berjalan atau tidak seimbang. Sedangkan klasifikasi SU5 untuk atlet dengan keterbatasan bagian tubuh atas, misalnya salah satu bagian tubuh tidak bisa digunakan secara normal.
Khofifah mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi ini. Menurut Khofifah, capaian Alim merupakan kebanggaan besar bagi Jatim, mengingat ia adalah salah satu putri daerah yang membawa harum nama Jatim hingga kancah dunia.
"Selamat untuk Khalimatus Sadiyah dan Leani Ratri Oktila yang telah berhasil mempersembahkan emas pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Alhamdulillah, kita bersyukur dan bangga bahwa ada puteri daerah yang mengharumkan nama Jatim dan Indonesia di kancah internasional," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (5/9/2021).
Khofifah menambahkan sosok Alim merupakan contoh nyata di mana kekurangan dalam diri tiap individu dapat menjadi kekuatan yang bisa membawanya pada kesuksesan. Hal ini, semestinya tertanam pada benak setiap orang, khususnya generasi penerus di Jatim.
"Prestasi atlet kita ini adalah bukti bahwa kekurangan bukanlah batasan untuk tidak meraih kesuksesan. Bahkan, dengan berkaca pada Alim, kita sebenarnya bisa mengubah kelemahan menjadi kelebihan, kekurangan menjadi kekuatan," papar Khofifah.