BMKG Asesmen Alat Peringatan Dini Tsunami di Pesisir Selatan Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 15:14 WIB
BMKG Tretes pantau alat deteksi tsunami di Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi - BMKG akan melakukan assessment 8 alat peringatan dini tsunami di pesisir laut selatan Banyuwangi. Hal Itu dilakukan menyusul 6 alat Early Warning System (EWS) rusak dan hanya 2 yang berfungsi mengeluarkan bunyi sirine. Pengecekan EWS selalu dilakukan untuk memastikan mitigasi kebencanaan selalu berjalan dengan baik.

Kepala BMKG Kelas IIA Tretes Pasuruan, Djati Cipto Kuncoro, mengatakan, dua EWS masih beroperasi dengan baik. Sisanya, 6 EWS masih dalam perbaikan. Ada kerusakan kecil yang membuat EWS tak berfungsi.

"Hari Minggu kemarin kami melakukan asesmen terhadap alat EWS yang kurang begitu baik tersebut," katanya kepada detikcom, Jumat (3/9/2021).

6 EWS yang masih bermasalah, kata Djati, berada di beberapa titik. Di antaranya pesisir Pantai Gerajagan, Rajegwesi, Kampung Mandar, Blimbingsari. Keenamnya bukan tidak berfungsi sama sekali. Melainkan sistemnya yang bermasalah.

"Jadi bukan tahun 2019 ya, kami revisi. Tapi 2020. Karena tahun 2020 akhir kami melakukan instalasi peralatan rekayasa sirine tsunami dan inovasi rekayasa masih dalam upgrade. Kategori rusak itu bukan fatal, hanya saja ada sistem yang bermasalah," terangnya.

"Saat ini kami sedang menunggu suku cadang yang akan dikirim dari Jakarta dan beberapa kota besar lainnya," tambahnya.

Dikatakan Djati, 2 alat EWS yang berfungsi maksimal berada di wilayah Muncar dan Pancer. Alat sirine tsunami itu model sircom dan rekayasa. Pada saat aktivasi tanggal 26 Agustus 2021 lalu yang berbunyi adalah model Sircom yang terpasang pada tahun 2015-2016.

"Sedangkan yang model rekayasa yang dipasang di akhir tahun 2020, ada beberapa kendala pada sistemnya. Sehingga tidak berfungsi dan pada saat dicoba teman-teman BPBD Banyuwangi," ungkap Djati.


(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork