Teh Bantu Penyembuhan dan Peningkatan Imunitas Penderita COVID-19

Teh Bantu Penyembuhan dan Peningkatan Imunitas Penderita COVID-19

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 12:08 WIB
Teh Bantu Penyembuhan dan Peningkatan Imunitas Penderita COVID-19
Foto: Esti Widiyana
Surabaya - Pandemi COVID-19 masih belum selesai, masyarakat perlu menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh. Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Apt Djoko Agus Purwanto MSi menyebut manfaat teh yang membantu penyembuhan COVID-19 dan meningkatkan kekebalan tubuh dari paparan virus.

"Banyak penelitian tentang teh yang sudah dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah, baik yang baru maupun yang lama. Berdasarkan jurnal-jurnal baru teh dikatakan bisa meningkatkan innate immunity pada penderita COVID-19," kata Prof Djoko, Jumat (3/9/2021).

Teh sendiri bermanfaat membantu meningkatkan imunitas penderita COVID-19, karena memiliki kandungan Epigallocatechin-3-Gallate (EGCG) atau senyawa ester dari epigallocatechin dan asam gallat, dan merupakan tipe dari catechin di dalamnya. Namun tidak semua teh memiliki kandungan EGCG. Berbagai jenis teh yang dikenal publik seperti teh putih (teh pucuk), teh hijau, teh oolong, dan teh hitam memiliki EGCG dalam kondisi yang berbeda.

"Teh hitam sendiri adalah teh yang difermentasi dan banyak dikonsumsi masyarakat. Akibat dari fermentasi tersebut, kandungan EGCG di dalam teh hitam rusak. Sehingga memiliki kandungan EGCG rendah," ujarnya.

Menurutnya, teh hijau yang tidak mengalami fermentasi mengandung EGCG paling tinggi. EGCG dari teh hijau memiliki sifat anti-oxidant 100 x vit C dan 25 x vit E. Sifat antioxidant EGCG yang sangat kuat memiliki banyak manfaat seperti anti-cancer, anti-hypertension, anti-diabetes, anti-HIV dan antiviral, anti atherosclerosis, anti-cholesterol, dan neuroprotective.

"Banyak orang mengatakan jangan minum teh karena bisa merusak ginjal. Itu adalah pendapat yang keliru. Tidak ada satupun penelitian yang mengatakan teh dapat merusak ginjal. Tidak ada. Teh itu justru bagus untuk ginjal. Kandungan utama teh, EGCG, dapat mengobati kerusakan ginjal," jelasnya.

EGCG dapat mencegah masuknya paparan virus ke dalam sel. Tidak hanya itu, EGCG juga mampu menjaga sistem imun dan mencegah peradangan (inflamasi). Di dalam salah satu riset menyatakan, bahwa EGCG adalah potential therapeutic agent untuk penderita Covid-19 yang bergejala maupun tidak.

"Potential therapeutic agent merupakan kemampuan EGCG dalam menyembuhkan atau menangani suatu penyakit, dalam hal ini COVID-19. EGCG dikatakan demikian karena kemampuannya menekan ekspresi IL-6," urainya.

Penekanan ekspresi IL-6 akan mencegah terjadinya badai sitokin. Sitokin merupakan bagian dari sistem imun untuk melawan virus. Peningkatan sitokin akan menyebabkan kekacauan pada organ, kemudian memberatkan paru-paru pada penderita COVID-19 memutih.

Tentunya selain EGCG, teh tersusun dari senyawa lain yaitu kafein. Kandungan kafein pada teh cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan asam lambung.

Oleh sebab itu, Prof Djoko bersama dengan Fakultas Farmasi Unair mengeluarkan produk minuman teh hijau yang bernama Meditea. "Meditea adalah minuman teh hijau yang sudah di ekstrak sehingga mengandung EGCG saja dan aman untuk lambung. Meditea dapat ditemukan di platform belanja online," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.