Tujuh warga itu adalah tiga orang berasal dari Kecamatan Buduran, Waru, Tulangan, Gedangan dan Candi. Mereka yang sudah sembuh itu, awalnya merasa ragu untuk masuk isoter.
"Awalnya kami sekeluarga menjalani isoman tiga hari di rumah, kemudian didatangi petugas bidan desa bersama anggota TNI dan Polri agar menjalani isoter," kata Kamsiati (55) warga Kecamatan Buduran, di Hotel Delta Mayang Sidoarjo, Kamis (2/9/2021)
Kamsiati mengaku sempat merasa ragu untuk melakukan isoter. Ternyata selama menjalani isoter dirinya mengakui mendapat pelayanan yang baik. Baik itu perawatan kesehatan, pemberian vitamin dan kebutuhan makan sehari-hari semua terpenuhi
"Kami mengimbau ke warga Sidoarjo bila merasa terpapar COVID-19, alangkah baiknya untuk melakukan isoter. Tidak usah takut, untuk melakukan isoter. Seperti yang saya alami ini" jelas Kamsiati.
Hal yang sama disampaikan oleh M Syahrul Akbar warga Kecamatan Candi ini mengaku, merasa lega dan senang sudah sembuh dari COVID-19.
"Lega mas sudah sembuh, saya jalani Isoter 10 hari, di hotel ini, untuk perawatan dari nakesnya sangat baik dan memuaskan," kata Syahrul.
Ketua Isolasi Terpusat (Isoter) Sidoarjo Letkol Inf Muhammad Iswan Nusi mengatakan pihaknya bersama polisi Sidoarjo melakukan penjemputan warga yang melakukan isoter.
"Setalah mereka sembuh kami bersama Polri menjemput enam warga Sidoarjo yang sudah sembuh. Kemudian diantarkan ke rumah masing-masing oleh tim satgas," kata Iswan Nusi.
Iswan Nusi menjelaskan, sebelumnya mereka melakukan isoman di rumah masing-masing. Dengan kesigapan dari empat pilar, yakni tenaga kesehatan, perangkat desa, Babinsa, dan Babinkamtibmas, ahkirnya mereka melakukan isoter.
"Saat ini jumlah total warga Sidoarjo yang isoter berjumlah 375 orang yang terbagi di 9 lokasi. Selain diantar pulang ke rumah masing-masing, juga diberikan bansos berupa paket sembako," tandas Iswan Nusi.
Sementara Kapolresta Kombes Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, meski Sidoarjo sudah zona kuning, pihaknya berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yang benar.
"Jangan sampai kendor, harus tetap menetapkan protokol kesehatan yang benar, agar di wilayah Sidoarjo segera masuk zona hijau," tandas Kusumo. (fat/fat)