Saat UMKM Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Pacitan di Masa Pandemi

Saat UMKM Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Pacitan di Masa Pandemi

Purwo Sumodiharjo - detikNews
Jumat, 27 Agu 2021 15:15 WIB
Kala UMKM Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Pacitan di Masa Pandemi
UMKM di Pacitan (Foto file: Purwo Sumodiharjo/detikcom)
Surabaya - Hampir semua sektor ekonomi terpuruk akibat pandemi COVID-19. Namun tidak demikian halnya dengan Kabupaten Pacitan. Selama tahun 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi 'Kota 1001 Gua' mampu bertahan pada 1,84 persen. Kondisi itu lebih banyak tertopang keberadaan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah).

"Di saat provinsi Jawa Timur pertumbuhannya -2,39 persen, sedikit di bawah rata-rata nasional yang capaiannya sebesar -2,1 persen, kondisi pertumbuhan Pacitan cukup baik," kata Kepala KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Pacitan), Ana Sariasih, Jumat (27/8/2021).

Kabar tersebut tentu saja menggembirakan. Artinya, meski tidak sepenuhnya terbebas dari imbas Corona namun para pengusaha kecil mampu membuktikan kemampuannya bertahan. Bagi sebagian pelaku UMKM, kesulitan yang dihadapi justru menjadi tantangan untuk berinovasi. Semisal menciptakan varian produk baru maupun pemasaran secara daring.

Di sisi lain, lanjut Ana, pemerintah juga menggelontor beragam jenis bantuan stimulan. Sejak awal pandemi hingga saat ini, penyaluran kredit Usaha Mikro mampu menjangkau 1.250 penerima dengan total nilai Rp 4,016 miliar. Adapun untuk jenis KUR (Kredit Usaha Rakyat) penyalurannya mencapai Rp 432,732 miliar.

"Dengan debitur (KUR) sebanyak 15.468 orang," tambahnya.

Sementara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengakui selama ini pihaknya menaruh perhatian serius pada UMKM. Bahkan dirinya aktif memantau langsung ke sejumlah produsen tradisional di wilayah yang dipimpinnya. Tidak itu saja, pemkab juga menyediakan sarana promosi gratis melalui sistem teknologi informasi.

Aji pun berkomitmen terus mendorong UMKM agar makin maju dan berkembang. Hal itu, kata dia, mesti dilakukan bersama-sama oleh semua pemangku kepentingan. Bukan saja Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun Dinas Koperasi, namun juga lintas institusi lain.

Saat UMKM Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Pacitan di Masa PandemiUMKM Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Pacitan/ Foto: Purwo Sumodiharjo

"Kami sudah keluarkan Surat Edaran yang berisi imbauan agar masyarakat lebih mengutamakan konsumsi produk asli Pacitan. Istilahnya itu," ujar Bupati aji menjawab pertanyaan detikcom.

Secara administratif, upaya percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pacitan juga diwujudkan dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama. Yakni antara pemkab setempat dengan Dirjen Perbendaharaan Kanwil Provinsi Jawa Timur.

Adapun isi kesepakatan tersebut meliputi pemanfaatan bersama data dan informasi serta penguatan koordinasi. Hal itu terkait dengan penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan publik dalam pelaksanaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemkab Pacitan.

"Sekarang dengan mulai dibukanya pergerakan masyarakat maka dia (UMKM) harus bangkit. Nah kemarin mungkin diam karena modal habis, dengan pembiayaan yang kita berikan pasti akan mengakselerasi pertumbuhan ini," kata Kepala Kanwil Perbendaharaan Provinsi Jatim, Taukhid usai penandatangan kesepakatan bersama.

Taukhid berharap dukungan terhadap pelaku UMKM dilakukan secara menyeluruh. Artinya, tidak sekadar melayani pembiayaan namun juga ikut menguatkan manajerial. Selain itu juga pentingnya diberikan pelatihan untuk peningkatan kapasitas sumberdaya manusia bagi pelakunya. Di sisi lain pemerintah juga berkewajiban membantu membukakan akses pasar.

"Kami ingin OPD (organisasi perangkat daerah) di sini memahami kemudian bersama-sama mendorong UMKM ini eksis," pungkasnya.

Dini Setiani (29), pelaku UMKM asal Kecamatan Sudioro mengaku merasakan sendiri dampak wabah COVID-19 terhadap usahanya. Beruntung dirinya berkesempatan mendapatkan akses permodalam melalui program Usaha Mikro. Jenis pinjaman lunak itu, lanjut dia, sekaligus menyelamatkannya dari jerat lintah darat. Di sisi lain, sebagai pengguna media sosial dirinya berusaha memanfaatkan berbagai platform untuk memasarkan produknya.

"Memang belum bisa pulih benar seperti sebelum pandemi. Tapi alhamdulillah sudah jalan lagi. Sekarang nggak ada lagi kios di rumah karena jualannya online," tuturnya. (fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.