Si perempuan yang memakai kaos loreng tampak mengulurkan tangan ke atas baki plastik berwarna coklat. Sementara seorang petugas pemadam memegang benda mirip gerinda.
Detikcom mengonfirmasi hal tersebut ke Bidang Pemadam Kebakaran, Pemkab Pacitan. Menurut Plt Kasi Operasional Damkar, Sukoco adegan tersebut terjadi di kantornya, Rabu (25/8/2021) siang. Kala itu pihaknya didatangi seorang perempuan yang minta tolong melepaskan cincin yang terpasang di jari tangan.
Saat tiba di kantor Damkar, jari perempuan yang diketahui bernama Lilik Suryani tersebut sudah membengkak. Akibatnya, cincin yang dipakai tidak bisa dilepaskan hanya dengan cara ditarik. Mendapat informasi dari temannya, Lilik yang tinggal di Kecamatan Donorojo itu langsung menuju ke kantor Damkar yang berada satu kompleks dengan Satpol PP.
"Jadi karena cincin yang dipakai itu sulit dilepas, sementara jarinya makin bengkak akhirnya minta tolong kami untuk melepasnya," ujar Sukoco sembari menjelaskan jika semua jenis kegiatan penyelamatan masyarakat tidak dikenakan biaya.
Sementara Tunky Ari Wibowo (29), pelepas cincin mengaku tak butuh waktu lama untuk melepas perhiasan berbahan logam sejenis suasa tersebut. Yang terpenting si pemakai tenang dan tidak ketakutan. Keseluruhan proses, lanjut dia, menelan waktu sekitar 15 menit. Kehati-hatian pun menjadi syarat utama agar pelepasan tidak membuat cedera.
Tunky bilang pihaknya sudah belasan kali melakukan hal yang sama. Biasanya, petugas menggunakan 3 metode berbeda. Yakni melumasinya dengan sabun, menggunakan benang, dan memotong cincin menggunakan gerinda mini. Tentu saja penggunaan masing-masing metode tergantung kondisi fisik jari pemakainya.
"Begitu orangnya datang kita tanya dulu. Pilih (dilepas) dengan cara apa. Nah, si mbaknya ini mintanya langsung dipotong aja cincinnya," terang Tunky.
Rupanya, permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Konon peristiwa ini bukan kali pertama dialami Lilik. Sebelumnya, cincin yang dipakai juga nyangkut dan sulit dilepaskan. Saat itu upaya melepas dilakukan sendiri menggunakan gerinda biasa. Alhasil, putaran mata gerinda justru mengenai jarinya hingga menyebabkan cedera.
"Di tempat kami semua petugas dituntut bisa melakukannya," papar Tunky.
(fat/fat)