Paralimpiade atau Paralympic Tokyo 2020 mulai bergulir 24 Agustus 2021. Indonesia mengirim 23 atlet terbaiknya dari 7 cabang olahraga, Badminton, Powerlifting, Atletik, Renang, Tenis Meja, Menembak, dan Balap Sepeda. Mereka akan berjuang untuk memperbaiki torehan Merah Putih di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu.
Unesa dan Kadispora Jatim memberikan dukungan penuh untuk para atlet Merah Putih tersebut, seperti atlet Kontingen Indonesia, asal Jawa Timur, Khalimatus Sa'diyah. Khalimatus Sa'diyah adalah perempuan asal Jatim yang turut membela Merah Putih di cabang olahraga bulu tangkis dan akan mulai turun bertanding di kelas single dan double 1 September 2021.
Dia meminta dukungan dan doa seluruh masyarakat Indonesia, sehingga dapat memperoleh hasil yang membanggakan tanah air.
Rektor Universitas Surabaya (Unesa) Prof Nurhasan pun memberikan semangat dan mendukung penuh para atlet Indonesia. Kepada Khalimatus, ia berpesan agar bisa bertanding dengan senyaman mungkin, tanpa beban dan tekanan. Menurutnya, urusan juara itu bonus, yang penting nikmati pertandingan dengan sepenuh hati, lakukan yang terbaik, dan ia percaya hasilnya pun akan baik.
"Sampaikan kepada teman-teman yang lain juga (Atlet Indonesia), kami (masyarakat Jawa Timur dan Indonesia) di sini terus mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk teman-teman di Tokyo, bertanding yang baik, nyaman, dan tetap optimis," kata Nurhasan, Kamis (26/8/2021).
Mendengar nama putra-putri Jawa Timur dan Indonesia bisa sampai di Tokyo dan berjuang di ajang bergengsi tersebut, Prof Nurhasan mengaku hal itu membuat bangga tanah air. Sebagai bentuk apresiasi, Rektor Unesa memberikan pendidikan gratis baik S-1 hingga S-3 kepada para atlet Indonesia yang turun di Paralimpiade Tokyo 2020 itu.
"Pulangnya dari situ (Tokyo, dan lainnya), mau juara atu tidak, teman-teman yang berminat studi, monggo di Unesa kita siapkan gratis mau S-1 atau S-2 silahkan. Ini kita sudah bicarakan sama pak Menteri (Menpora). Untuk para atlet kita berikan yang terbaik sebagaimana usaha terbaik yang mereka upayakan untuk Indonesia di berbagai ajang," ujarnya.
Pendidikan gratis tersebut, merupakan wujud apresiasi untuk para atlet dan sebagai wujud kolaborasi untuk Jatim dan Indonesia yang lebih berprestasi. Tidak mudah menjadi atlet, apalagi yang turun di ajang Internasional. Butuh proses dan usaha yang panjang. Setiap tahapnya pun cukup menantang. Gandeng Spanyol Kembangkan Pendidikan Anak Disabilitas
"Ini wujud dukungan Unesa sebagai kampus yang ramah disabilitas termasuk kepada para atlet paralimpiade Indonesia. Selain itu, Unesa juga terus mengembangkan pendidikan dan layanan anak-anak disabilitas dengan menggandeng beberapa pihak luar negeri, termasuk Spanyol," jelasnya.
Sementara Kadispora Jatim, Supratomo mengatakan pihaknya bersama Unesa akan terus bersinergi untuk dunia olahraga Jawa Timur dan Indonesia untuk lebih maju dan berprestasi.
"Terima kasih kepada Unesa, ini apresiasi yang luar biasa untuk para atlet. Kami bangga kepada Khalimatus dan teman-teman yang lain di Tokyo. Tetap fokus dan yakin pasti bisa. Itu paling penting. Berlatihlah seperti kamu bertanding dan bertandinglah seperti kamu berlatih," pungkas Supratomo.