Korban meninggal merupakan istri Hari Musa, kepala rumah tangga. Wanita tersebut meninggal dalam perjalanan menuju RSU dr Seotomo Surabaya. Sementara suaminya saat kejadian berada di bengkel tempatnya bekerja, kawasan Kenjeran.
Warga dan tetangga mengaku sebelum rumah ambruk, mereka mendengar suara mirip pesawat jatuh. Salah satunya Sri Wahyuningsih (62) mengaku suara rumah ambruk tersebut sangat keras.
"Langsung brual, saya kira pesawat jatuh, keras banget," kata Sri kepada detikcom di lokasi kejadian, Rabu (25/8/2021).
Dia mengaku langsung mencari asal suara, ternyata suara itu ada di sebelah rumahnya. Dirinya pun meminta tolong dan warga sudah berlarian menuju rumah tersebut.
Baca juga: Satu Korban Rumah Ambruk di Surabaya Meninggal |
"Saya kaget, gemetar tidak karuan. Saya tidak tega lihat rumah dan korban yang tertimpa di dalam bangunan. Saya sampai nangis," tambah Sri.
Sri mengaku meski rumahnya tidak terjadi apa-apa meski bersebelahan, namun tubuhnya tetap gemetaran. Dirinya tidak menyangka jika rumah tetangganya ambruk dan menimpa penghuninya.
"Suaminya Pak Hari sudah berangkat kerja, yang tertimpa 3 orang," tegasnya.
Sri mengaku rumah yang dihuni Hari Musa merupakan bangunan lama dan kayu-kayunya sudah lapuk. Sementara bangunan yang ambruk ada di lantai 2 digunakan sebagai tempat menyimpan barang-barang.
"Di atas itu barang-barang. Kadang-kadang dijadikan tempat tidur anaknya M Noval Arianto (13) dan bapaknya Pak Hari Musa," tambahnya.
(fat/fat)