"Jumlah yang terkonfirmasi itu berkurang dan angka kematian Insyaallah juga jauh turun di Kota Surabaya. Yang awal dulu gede banget, sekarang yang dimakamkan secara prokes sekitar 8 per hari ini," kata Wali KotaEri Cahyadi kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Senin (23/8/2021).
Untuk terus menurunkan kasus COVID-19 dan kematian, Eri mengaku pihaknya dan forkopimda terus menggempur kasus Corona. Ini dilakukan untuk menggerakkan perekonomian di Kota Pahlawan.
Dia menambahkan pihaknya telah berdiskusi dan jika Surabaya siap menuju zona kuning. Apalagi saat ini, status Kota Surabaya berada pada zona oranye atau dalam risiko sedang.
"Kami sudah berdiskusi tadi menurunkan Surabaya jadi zona kuning. Dan mulai berfikir bagaimana ekonomi bisa jalan. Tidak terkungkung di COVID aja. Karena kalau cuman ngatasin COVID, ya ekonomi tidak bisa jalan ngegas," jelasnya.
Baca juga: Hari Terakhir PPKM Level 2-4, Epidemiolog Beri Saran Jangan Dilonggarkan |
Eri mengatakan, saat ini titik berat masih ada pada UMKM. Sebab, pertokoan hingga mal sudah buka sejak 2 pekan lalu.
"Sekarang bagaimana posisinya warga Surabaya yang UMKM hari ini kena PHK, yang kedua dia kerja tapi tidak bisa maksimal, bagaimana kita meningkatkan kembali, apa yang harus kita ambil dan itu kita lakukan bersama," ujarnya.
Sementara Plt Kepala DKRTH Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan jumlah pemakaman secara protokol kesehatan menurun. Namun, saat diminta data rinci per hari selama sepekan ini, dia belum bisa menunjukkannya.
"Seputar angka 12, 10 dan di bawah 10 selama seminggu ini," pungkas Anna.
(fat/fat)