Meski Relaksasi Pengunjung Mal 50%, Tapi Okupansi di Jatim Hanya 30%

Meski Relaksasi Pengunjung Mal 50%, Tapi Okupansi di Jatim Hanya 30%

Faiq Azmi - detikNews
Minggu, 22 Agu 2021 21:57 WIB
Grand CIty
Suasana di Grand City yang lengang (Foto: Faiq Azmi)
Surabaya - Pemerintah telah merelaksasi aturan kapasitas pengunjung mal menjadi 50 persen dan mengizinkan pengunjung makan di tempat dengan kapasitas 25 persen. Namun, okupansi pengunjung di sejumlah mal di Kota Surabaya baru sekitar 30 persen.

Pantauan detikcom di Grand City, tampak suasananya masih sangat lenggang. Hanya terlihat beberapa pengunjung yang berjalan-jalan. Selain itu, pantauan di Pakuwon Mall, suasana mal tampak agak lengang. Keramaian mal masih belum seramai saat sebelum PPKM darurat.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi mengatakan, saat ini, okupansi pengunjung mal hanya berkisar 30 persen.

"Meski dine in sudah diperbolehkan, dan kapasitas pengunjung mal boleh 50 persen, tapi memang okupansi saat ini baru 30 persen," ujar Sutandi kepada detikcom, Minggu (22/8/2021).

Grand CItyFoto: Faiq Azmi

Sutandi menyebut salah satu penyebab, masih rendahnya okupansi pengunjung mal, karena persyaratan vaksinasi. Pasalnya, masih banyak warga yang belum divaksin.

Sutandi merasa recovery ekonomi di mal akan sangat berat dibanding pasca PSBB di pertengahan tahun 2020 lalu.

"Saat 2020 lalu, usai PSBB, new normal. Pengunjung cukup menaati protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan cek suhu. Saat ini, recovery ekonomi di mal sangat berat, karena pasca PPKM Darurat, pengunjung yang masuk mal harus menyertakan bukti sudah divaksin. Lah masalahnya kan, belum semua warga ini tervaksinasi," jelasnya.

Salah satu pengunjung Wahyu mengatakan suasana mal saat ini lebih sepi daripada sebelum PPKM darurat, level 3-4.

"Biasa aja sama kayak biasanya meski ada prosedur ketat, tapi mal lebih sepi dari biasanya jadi lebih sedikit private. Tapi enak kalau belanja gak takut berpapasan dengan banyak orang," terangnya.

Wahyu mengaku persyaratan mal harus scan barcode awalnya merepotkan. Namun, karena dirinya sudah terbiasa, hal tersebut bukan menjadi masalah.

"Nggak ribet karena sudah punya aplikasi sejak setelah vaksin sih," imbuhnya.

Lihat juga video 'Mal di Kabupaten/Kota Lain Juga Akan Dibuka Lagi di Masa PPKM Level 4':

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.