Cerita Sedih Pelajar Rawat 2 Adik di Tempat Isolasi Gegara Ibu Meninggal COVID-19

Cerita Sedih Pelajar Rawat 2 Adik di Tempat Isolasi Gegara Ibu Meninggal COVID-19

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 20 Agu 2021 14:48 WIB
Pelajar SMA di Jombang Rawat 2 Adiknya di Tempat Isolasi Gegara Ibunya Meninggal COVID-19
Pelajar Jombang Rawat 2 Adik di Tempat Isolasi Gegara Ibunya Meninggal COVID-19 (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Jombang - Bimaruci Maulana (16) terpaksa menjadi orang tua bagi dua adik kandungnya sejak ibunya, Fitriyanti (39) meninggal COVID-19. Pelajar kelas 2 SMA warga Desa Catakgayam, Mojowarno, Jombang ini merawat kedua adiknya di tempat isolasi terpusat (isoter) atau rumah sehat.

Ditinggal orang tua membuat Bima, sapaan akrab Bimaruci tak kuasa menyembunyikan kesedihan. Ibunya meninggal dunia karena terinfeksi Virus Corona saat menjalani perawatan di RSK Mojowarno pada Minggu (15/8) sekitar pukul 17.00 WIB. Sedangkan ayahnya meninggalkan Bima sejak bercerai dengan ibunya pada Oktober 2016.

Tiga bersaudara ini sejatinya tinggal serumah dengan nenek mereka, Siti Fatimah. Selama ini mereka mengandalkan penghasilan Fitriyanti yang membuka les privat di rumahnya untuk bertahan hidup. Namun, kini tulang punggung keluarga itu telah tiada. Siti sendiri tak kunjung sembuh dari COVID-19 sehingga harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah anak sulungnya.

Bima dan dua adiknya, Albar Riski (13) dan Arfan Efendi (5) juga terinfeksi COVID-19. Mereka diisolasi di isoter atau rumah sehat yang menempati SMPN 1 Mojowarno, Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno sejak Senin (16/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Di tempat inilah siswa kelas XI Madrasah Aliyah (MA) ini harus merawat kedua adik kandungnya.

"Adik saya yang kecil sempat tak mau mandi dan minum obat awal-awal diisolasi. Alhamdulillah sekarang sudah mau," kata Bima kepada wartawan di lokasi, Jumat (20/8/2021).

Di usianya yang masih belia, tentu saja bukan tanggung jawab yang ringan bagi Bima untuk merawat dua adik kandungnya. Selama di tempat isolasi, ia harus menemani tidur, memandikan, menyuapi dan meminumkan obat adiknya yang paling kecil. Di lain sisi, ia juga tetap harus mengikuti pembelajaran secara daring.

"Saya tetap sekolah daring di tempat isolasi pakai wifi di sini. Adik yang kelas 1 SMP sudah putus sekolah, tapi sekarang mau sekolah lagi," terangnya.

Kesehatan Bima dan dua adiknya berangsur membaik. Hanya Arfan yang terkadang masih batuk. Beruntung bocah berusia 5 tahun itu mulai terbiasa hidup tanpa sosok seorang ibu.

"Alhamdulillah adik tidak pernah menanyakan keberadaan ibu," cetusnya.

Ia berharap segera sembuh dari COVID-19 beserta dua adiknya. Begitu pula neneknya, Siti Fatimah yang masih menjalani isoman di rumah pakdenya.

"Setelah sembuh saya akan tinggal bersama nenek," tandas Bima. (fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.