"Hanya ingin cari uang saja. Memang kerjaannya tukang sablon," ujar Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Adhi Makayasa kepada detikcom, Rabu (18/8/2021).
Adhi mengatakan RS memanfaatkan situasi saat pemberitaan tentang mural 'Jokowi 404: Not Found' sedang marak. Dengan membuat penawaran terlebih dahulu, RS berharap akan ada banyak yang memesan kaus tersebut.
"Pelaku berharap akan banyak pesanan via online," kata Adhi.
RS mengunggah penawaran itu di akun twitter-nya @ombrewoks3 dengan cuitan 'Karena ada yg mention sy, maka sy coba buat design kaos kayak gini. Kira2 ada yg minat kaosya ? Warna bisa request sesuai keinginan. Bantu re-tweet ya teman2. Terima kasih.'
Penawaran itu dibuatnya pada 14 Agustus. Namun sebelum mendapat pesanan, RS terlebih dahulu diamankan polisi pada 17 Agustus di rumahnya di Palang, Tuban. Saat menjalani pemeriksaan, RS mengakui semua perbuatannya.
RS sendiri telah meminta maaf dalam video rekaman yang dibuatnya di Polres Tuban.
"Saya atas nama RS alamat Karang Agung, Palang, Tuban. Pekerjaan wiraswasta. Umur 30 tahun. Pemilik akun twitter ombrewoks, dengan ini menyatakan maaf yang sebesar besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas unggahan di akun twitter saya yang tidak pantas.
Dan saya minta maaf kepada institusi Polri dan kehakiman serta pemerintah Indonesia. Dan saya menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Dan sekali lagi saya minta maaf kepada seluruh masyarakat indonesia," kata RS dalam ucapan permintaan maafnya.
Simak juga 'Pengamat Bandingkan Mural 'Jokowi 404' dengan Kasus 'Kerbau' SBY':
(iwd/iwd)