PSSI Gandeng Unesa Akomodasi Atlet Kampus

PSSI Gandeng Unesa Akomodasi Atlet Kampus

Esti Widiyana - detikNews
Rabu, 18 Agu 2021 20:33 WIB
Sebagai wujud komitmen bersama dalam memajukan persepakbolaan Indonesia, PSSI menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan tujuh universitas. Salah satunya dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk memfasilitasi atlet muda dari perguruan tinggi.
Universitas Negeri Surabaya (Unesa)/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya - Sebagai wujud komitmen bersama dalam memajukan persepakbolaan Indonesia, PSSI menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan tujuh universitas. Salah satunya dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk memfasilitasi atlet muda dari perguruan tinggi.

Ketua Umum PSSI Komjen Pol (Purn) Mochamad Iriawan mengatakan, tujuan kerja sama tersebut salah satunya untuk mengakomodasi bakat-bakat atlet yang muncul di seluruh kampus Indonesia. Kerja sama ini, lanjutnya, bisa memunculkan prestasi-prestasi sepak bola ke depannya. Pihaknya mengakui, PSSI kekurangan pelatih yang mumpuni.

Berdasarkan data, ada sekitar 5.000 SSB di seluruh Indonesia. Sekitar 943 klub liga tiga, 24 klub liga dua dan 18 klub liga satu. Kemudian untuk jumlah pelatih, hanya sekitar 7.000 pelatih untuk semua level.

"Ini kurang sekali jika dibandingkan dengan jumlah penduduk atau pemain maupun yang hobi sepak bola," kata Iriawan dalam Zoom tentang Memorandum of Understanding, Rabu (18/8/2021).

Tujuan lainnya untuk menciptakan tenaga pelatih fisik dari S-1 Kepelatihan Sepak Bola berlisensi AFC, mengembangkan sport science sepak bola. Kemudian menciptakan instruktur-instruktur baru dari kalangan kampus.

"Dan memanfaatkan fasilitas kampus untuk pemusatan latihan tim nasional, serta memberikan beasiswa untuk para atlet berprestasi," ujarnya.

Rektor Unesa Prof Nurhasan mengapresiasi atas adanya kerja sama tersebut untuk memajukan persepakbolaan Indonesia. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik-baik dalam memajukan sepak bola nasional.

Pertama, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penggemar sepak bola kedua di dunia. Dari 365 juta penduduk Indonesia, ada sekitar 77 persen yang menggemari sepak bola. Menurutnya, itu potensi yang harus diperhatikan, sebab dapat memunculkan banyak bakat-bakat sepak bola nasional.

"Bakat sepak bola kadang butuh dipupuk dengan suasana lingkungan yang mendukung dan ketika bakat itu kelihatan, kita tinggal memolesnya lewat sistem pendidikan dan pelatihan sepak bola yang baik dan pelatih yang mumpuni," ujarnya.

Kedua, perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas para pelatih sepak bola nasional. Itu penting, karena bakat alami anak-anak negeri tidak akan bisa tumbuh maksimal dan matang di tangan pelatih yang di bawah standar. Perihal jumlah dan kualitas pelatih juga perlu prioritas.

"Ketiga, maksimalisasi peran 'sport science' yang ada untuk meningkatkan prestasi sepak bola. Keempat, kerja sama dan komitmen bersama seluruh stakeholder persepakbolaan nasional. Jalan untuk itu sudah semakin baik, salah satunya lewat Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional," jelasnya.

"Jangan sampai kita hanya sekadar MoU, tapi implementasinya kurang maksimal nantinya," tambahnya.

Nurhasan juga menegaskan, Unesa siap mendukung penuh persepakbolaan nasional yang bangkit dan berprestasi. Ia berharap, kolaborasi tersebut benar-benar jadi komitmen bersama dalam 'memerdekakan sepak bola nasional'.

"Sarpras kami siapkan, sport science juga lengkap, pun beasiswa untuk para atlet prestasi pun sudah kami siapkan. Ini ada beberapa atlet nasional yang dapat beasiswa dan sedang studi di Unesa," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.