Bupati juga berdialog dengan warga dan calon penerima manfaat program Aladin (atap lantai dan dinding) dari Pemkab Bojonegoro.
Dwi Gatut Subandrio, salah satu calon penerima program Aladin mengaku sangat senang dan menyambut baik program Aladin.
"Saya sabagai kepala keluarga ucapkan rasa terima kasih kepada ibu bupati yang telah memberikan perhatian kepada warga kurang mampu, sehingga program bedah rumah/Aladin ini sangat memberikan manfaat yang luar biasa, menjadikan rumah idaman bagi kami," tandasnya.
Selain mengunjungi warga, bupati juga meninjau proyek instalasi jaringan gas (Jargas) rumah tangga di seputaran Kel. Kepatihan. Karena pada pelaksanaannya ada yang menuai protes warga.
"Sebab penanaman jargas rumah tangga menyebabkan lubang dan gundukan tanah di depan rumah. Sehingga mengganggu aktivitas warga/pengguna jalan," keluh Soemarsono, salah satu warga Kel. Kepatihan saat curhat ke bupati.
Mendengar aspirasi tersebut bupati menjelaskan bahwa setiap ada pembangunan pasti ada dampak awal pengerjaan yang bersifat sementara.
"Ini juga guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Bojonegoro ke depannya, karena gas rumah tangga merupakan kebutuhan vital masyarakat yang dikonsumsi setiap hari. Kami akan perintahkan kepada Dinas terkait dan kontraktor pengerjaan jargas untuk segera ditindak lanjuti," terang bupati.
Proyek instalasi jargas rumah tangga digelar di 3 titik yakni, Kecamatan Kota, Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Gayam. Jargas rumah tangga dipastikan sangat aman, murah, dan efisien, karena tidak memerlukan tabung gas atau pun regulator, pemasangannya mirip dengan jaringan PDAM pada umumnya yang ada di rumahan. (fat/fat)