BOR Rumah Sakit Trenggalek Sempat Tinggi, Jatim Melandai

BOR Rumah Sakit Trenggalek Sempat Tinggi, Jatim Melandai

Adhar Muttaqin - detikNews
Jumat, 13 Agu 2021 08:55 WIB
BOR Rumah Sakit Trenggalek
BOR RS Trenggalek tinggi (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom)
Trenggalek - Angka keterisian ranjang atau Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD dr Soedomo Trenggalek relatif masih tinggi. Rata-rata mencapai 86 persen.

Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek, dr Sunarto, mengatakan tingginya okupasi itu membuat rumah sakit sempat kewalahan dan kehabisan ruang perawatan. Bahkan beberapa pasien sempat dirawat di ruang tunggu hingga drop zone IGD.

"Dengan peningkatan kasus (COVID-19) ini, BOR kami di atas 80 persen, bahkan kemarin itu sempat 91 persen. Hari ini 86 persen," kata Sunarto, Jumat (13/8/2021).

Menurutnya untuk mengatasi membeludaknya jumlah pasien tersebut pihaknya melakukan upaya menambah ruang perawatan bagi pasien Corona.

Dengan penambahan tersebut, pihaknya mengklaim hari ini seluruh pasien yang sempat dirawat di ruang tunggu telah tertampung seluruhnya di ruang perawatan.

"Memang kemarin itu antrean di IGD itu cukup banyak sehingga ruang tunggu dam drop zone kami gunakan untuk perawatan. Prinsipnya kami tidak boleh menolak pasien," ujarnya.

Sunarto menambahkan saat ini dari seluruh kapasitas ruang perawatan di rumah sakit, lebih dari 60 persen telah dialihkan untuk ruang penanganan pasien COVID-19.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak yang melakukan kunjungan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, Kamis (12/8/2021) malam mengakui jika angka BOR rumah sakit di Trenggalek relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa kota besar di Jawa Timur.

"Trenggalek kelihatannya masih stagnan, kalau Surabaya, Gresik, Sidoarjo trennya turun. BOR-nya pun sudah turun di kisaran 60 persen, untuk ICU di 70 persen. Kalau Malang raya trennya kasus baru lebih kecil dari kesembuhan," kata Emil Dardak.

Menurutnya penurunan BOR sejumlah rumah sakit di Jatim menjadi kabar yang menggembirakan, namun pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dan terus menjaga protokol kesehatan.

Sedangkan terkait kondisi di Trenggalek, pihaknya mengapresiasi langkah dari pemerintah daerah yang melakukan penambahan kapasitas ruang perawatan bagi pasien COVID-19, termasuk dengan memperbanyak jumlah rumah sakit darurat. Salah satunya memanfaatkan bekas RS Mardi Mulya untuk rumah sakit darurat.

"Jadi ada dua opsi, yang pertama RSDC ini bisa saja pada suatu waktu menampung jumlah pasien yang (tiba-tiba) banyak. Yang kedua bisa menjadi ruang transisi bagi pasien dari RSUD yang masih positif, tapi gelaja klinisnya sudah membaik," imbuh Emil.

Dalam kunjungan itu, pihaknya memastikan pasien yang sebelumnya sempat membeludak hingga ruang tunggu dan drop zone saat ini telah tertampung seluruhnya.

"Bisa kita lihat semua pasien sudah tertangani, ini adalah situasi yang kami harap bisa dipertahankan," jelasnya. (fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.