Tantangan PGS Soal Masuk Wajib Barcode Vaksinasi: Pengunjung Banyak Luar Kota

Tantangan PGS Soal Masuk Wajib Barcode Vaksinasi: Pengunjung Banyak Luar Kota

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 12 Agu 2021 17:50 WIB
pusat grosir surabaya pgs
Kondisi PGS yang belum ramai (Foto: Deny Prastyo Utomo)
Surabaya - Pusat perbelanjaan Pusat Grosir Surabaya (PGS) di kawasan Bubutan, Surabaya sudah mulai buka. Meski buka, namun pedagang dan pengunjung masih tidak begitu ramai.

Persyaratan masuk ke PGS juga diterapkan seperti masuk ke mal, yakni menunjukkan barcode vaksinasi yang berlaku untuk pedagang dan pengunjung. Bagi yang tidak bisa menunjukan barcode vaksinasi tidak diperkenankan masuk.

"Buka mulai kemarin. Iya belum (ramai), bertahap (stand pedagang), karena sudah terlalu lama tutup. Orang yang mau buka juga mempersiapkan diri sendiri. Karena tutupnya sudah satu bulan," ujar Manager Operasional PGS Agung Santoso kepada detikcom, Kamis(12/8/2021).

Terkait pengunjung dan pedagang yang harus sudah tervaksin dengan menunjukkan barcode vaksinasi, Agung mengungkapkan pihaknya mengikuti aturan dari pemerintah.

"Kami menyesuaikan, karena itu memang ketentuan dari pusat. Cuma memang kita perlu sosialisasi. Pemahaman itu tidak semua masyarakat mengetahui. Kita butuh waktu untuk menyampaikan itu," ungkap Agung.

Agung menambahkan sesuai ketentuan, pihaknya juga menggunakan scan id dengan aplikasi pedulilindungi. Salah satu syaratnya di dalamnya ada vaksinasi. Pihaknya juga telah menyampaikan kepada pengunjung baik dari Surabaya maupun dari luar kota.

"PGS ini pengunjungnya banyak orang luar kota. Mungkin di kota Surabaya, program vaksinasinya sudah bagus. Di luar kota Surabaya kan belum, ya apa boleh buat. Pengunjung yang masuk, kita sampaikan ada ketentuan ini ya. Mereka dengan rasa kecewa ya balik. Karena ini sudah ketentuan. Kita juga sampaikan, kalau ini melanggar ada sanksi. Kita sampaikan pesan sebagai sosialisasi. Yang memang tidak selamanya, dalam masa pandemi Level 4 tetap kita laksanakan," ungkap Agung.

Ada tantangan tersendiri tentang aturan tersebut. Salah satunya adalah pengunjung dan juga pegawai tenan yang sudah divaksin, namun lupa membawa sertifikat vaksin. Saat diminta scan barcode vaksinasi, handpohnenya masih belum berbasis android.

"Itu merupakan tantangan bagi kita. Jadi dia hanya menunjukan secara fisik. Besok membawa bukti vaksinasi itu. Di lapangan pasti ada kendala seperti itu. Tidak semua di lapangan itu langsung berjalan dalam proses yang secepat ini ya nggak mungkin," lanjut Agung.

Agung memastikan, para pedagang dan pegawai di PGS Surabaya mayoritas sudah dilakukan vaksinasi.

"Kalau di tempat kami, mayoritas pedagang dan pegawai sudah tervaksin. Sudah lebih dari 70 persen," tandas Agung.

Salah satu pedagang di PGS, Bambang Halim (62) mengaku baru membuka stand mulai hari ini, namun kondisi pusat grosir di Surabaya ini masih sepi pengunjung. "Kalau yang pengunjung kalau belum divaksin nggak boleh masuk. Hari ini juga begitu, tapi hari ini belum ramai," ungkap Bambang.

Bambang pun mendukung dengan kebijakan pengunjung dan pedagang yang harus menunjukkan barcode vaksinasi. Sebab hal itu demi kebaikan bersama. "Kalau saya lebih baik begitu, seperti yang di mal-mal itu," ungkap Bambang.

Bambang mengaku selama tutup satu bulan, penghasilan jualan tas dan sepatu di stan miliknya mengalami penurunan 60-70 persen.

Salah satu pengunjung, Angga juga mengaku saat masuk juga diminta menunjukkan barcode vaksin oleh petugas yang berjaga.

"Tadi mau masuk diminta menunjukkan bukti vaksin. Setelah ada boleh masuk," kata Angga. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.