"Tingkat ratio keterisian (Bed occupancy ratio atau BOR) rumah sakit hari ini 38 persen. Sangat jauh menurun dibandingkan hari-hari di bulan Juli lalu," kata Direktur RSU Dr R Soedarsono, dr Burhan, Rabu (11/8/2021).
Dari data yang ada, ruang isolasi pinere 1 dari 34 tempat tidur hanya terisi 8, sementara ruang isolasi pinere 2 dari 40 tempat tidur hanya terisi 19. Begitu juga ruang ICU isolasi dari 5 tempat tidur terisi 3. Lantas ruang isolasi perinatologi dari 3 tempat tidur hanya terisi 1.
"Untuk hari ini pasien meninggal nihil," jelas Burhan.
Penurunan BOR secara signifikan sejak Sabtu (7/8) yakni 64 persen, di mana jumlah pasien yang meninggal 2 orang. Lantas pada Minggu (8/8) BOR turun di angkan 55 persen, dengan jumlah pasien yang meninggal 1 orang.
Kemudian pada Senin (9/8), BOR turun lagi di angka 48 persen, dengan jumlah pasien meninggal nihil. Dan pada Selasa (10/8) BOR 35 persen dengan jumlah pasien meninggal juga nihil.
"Kita pernah mengalami lonjakan pasien pada bulan Juli. Saat itu sehari pernah sampai ada 10 pasien yang meninggal. Saat ini sudah menurun," kata Burhan.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan meski jumlah pasien COVID-19 terus menurun namun warga harus tetap waspada dan taat protokol kesehatan. PPKM Kota Pasuruan saat turun level dari 4 sekarang 3.
"Disyukuri. Ini kerja keras semua pihak juga dukungan dari Gubernur akhirnya Kota Pasuruan turun jadi level 3. Meski telah turun peringkat, semua pihak tetap waspada. Protokol kesehatan dengan mengenakan masker, jaga jarak serta rajin cuci tangan tetap harus dijaga," kata Gus Ipul.
Dengan penerapan protokol kesehatan ketat, Gus Ipul yakin pandemi bisa dikendalikan. Penularan juga bisa ditekan sehingga kehidupan di Kota Pasuruan secara berkala bisa kembali menuju normal.
"Jika pandemi bisa ditekan, otomatis perekonomian juga akan kembali bergeliat yang ujungnya kesejahteraan masyarakat bisa kembali pulih," pungkasnya.
(fat/fat)