Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, menyatakan, bahwa keputusan menutup operasional dikeluarkan oleh manajemen hotel. Jumlahnya sekitar 15 persen dari total hotel yang tergabung dalam PHRI Kota Batu.
"Sudah 15 persen hotel memilih tutup sementara. Dari 60 hotel yang tergabung dengan PHRI Kota Batu," kata Sujud kepada detikcom saat dihubungi, Senin (9/8/2021).
Menurut Sujud, hotel-hotel itu memilih karena tak mampu menanggung beban operasional dan gaji pegawainya.
"Pilih tutup karena besarnya biaya operasional. Tapi sifatnya sementara hanya selama PPKM diberlakukan," tuturnya.
Sujud menambahkan, hotel sebenarnya masuk sektor esensial selama pemberlakuan PPKM. Artinya masih diperbolehkan untuk beroperasi. Namun, jumlah okupansi sangat minim meskipun nekat beroperasi. Hal itulah yang membuat sejumlah hotel di Kota Batu memilih tutup.
"Sebenarnya hotel masuk sektor esensial, selama PPKM. Akan tetapi meskipun buka okupansi hanya 20 persen, bahkan ada yang nol," ungkap Sujud.
Dengan begitu, PHRI berharap wilayah Malang Raya bisa turun level, sehingga PPKM tak kembali diperpanjang. Karena, kebijakan itu cukup membawa dampak.
"Kalau sektor pariwisata tutup, maka hotel juga akan terimbas. Maka itu, kami harap PPKM tak lagi diperpanjang," harapnya.
(fat/fat)