Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Dwi Cahyono mengatakan selama PPKM ini, rata-rata okupansi hotel di Surabaya hanya 5-10%. Dan 85% hotel di Jatim tidak dapat bertahan selama PPKM ini karena baik tamu pribadi maupun bisnis sedikit sekali yang menginap.
"Okupansi hotel rata-rata 5-10%. 85% Sudah tidak dapat bertahan dengan PPKM level ini. Tidak ada tamu yang datang, jadi tidak ada bisnis," kata Dwi saat dihubungi detikcom, Senin (9/8/2021).
Karyawan yang dirumahkan, kata Dwi, hampir mencapai 40%. Kini hotel di Jatim yang bertahan hanya membuka sebagian kamar dengan fasilitas yang ada.
"Maksudnya semua harus menjadwal masuknya karyawan sampai merumahkan hampir 40% karyawan. Hanya mengoperasikan sebagian kecil kamar dan fasilitas-fasilitas yang ada," jelasnya.
Sedangkan hotel di Jatim yang telah tutup permanen, Dwi menyebut ada 10 hotel. Bahkan, jika PPKM diperpanjang bakal ada tambahan hotel yang akan tutup permanen.
"Kalau yang tutup permanen sementara 10 hotel . Tapi jika ini terus berlanjut, yang akan tutup akan bertambah," tandas Dwi. (iwd/iwd)