Lalu bagaimana tanggapan warga jika di Mal Surabaya juga menerapkan hal yang sama dengan Jakarta?
Salah satu warga Siwalankerto, Via Irma (26) menyambut dengan baik. Sebab, dengan menunjukkan vaksin, ada tiga keuntungan yang didapat secara tidak langsung.
"Pertama para pekerja yang sebelumnya dirumahkan saat mal tutup bisa kembali mencari uang, kedua ekonomi bisa meningkat lagi. Dan ketiga, masyarakat bisa lebih terlindungi dirinya dari paparan COVID-19," kata Via kepada detikcom, Sabtu (7/8/2021).
Namun, dia menyarankan kepada masyarakat jika usai divaksin bukan berarti diri terbebas dari virus Corona. Sehingga warga dengan bebas bepergian dan mulai mengabaikan protokol kesehatan.
"Tapi tetap jaga protokol kesehatan. Jangan mentang-mentang sudah vaksin bisa kemana-mana terus tidak jaga diri, tidak jaga prokes," ujarnya.
Sama halnya dengan Wahyu Hestiningdyah (28) warga Bratang, Surabaya. Dengan kembali dibukanya mal meski dengan syarat wajib menunjukkan kartu vaksin, bisa membantu para karyawan yang dirumahkan.
"Dengan mal buka, para karyawan yang di rumahkan karena tutup selama PPKM jadi bisa kerja lagi. Ada angin segar untuk ekonomi dari pusat perbelanjaan," kata Wahyu.
Begitu pula dengan Ananto Pradana (26) warga Kutisari, Surabaya. Selain pekerja bisa kembali dan mengembalikan ekonomi, masyarakat juga bisa kembali berbelanja kebutuhan dengan membeli langsung di tempat.
Menurutnya, tidak semua barang ada di luar mal, tak sedikit yang tersedia hanya di mal. Jika membeli secara online, banyak pula yang datang tidak sesuai dengan ekspetasi, terlebih untuk fashion.
"Kan ada yang butuh barang yang adanya cuman di mal, nggak ada di luar mal. Lah kalau semua online, kan nggak semua juga datangnya sesuai atau pas," ujarnya.
"Selain itu kan karyawan juga bisa kembali bekerja kalau sudah vaksinasi, pengunjung mal yang datang juga pastinya sudah terproteksi dirinya. Kalau di mal juga prokesnya selalu ketat," pungkasnya.
(fat/fat)