Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bisa saja mal di Kota Pahlawan melakukan hal yang sama. Namun dengan catatan vaksinasi sudah dilakukan maksimal. Sebab saat ini vaksin tidak banyak.
"Kalau Surabaya ngomong masuk mal harus pakai vaksin, kalau (vaksin) komplit nggak papa. Ini vaksin kita kurang banyak," kata Eri saat meninjau serbuan vaksin di DBL Arena Jalan Ahmad Yani, Sabtu (7/8/2021).
Eri mengaku sebenarnya bukan hanya masuk mal saja harus menunjukkan kartu atau surat vaksin, kegiatan lain juga bisa dilakukan. Namun hal itu masih dilakukan evaluasi.
"Sebenarnya kita sudah sepakati bahwa, mau bansos, kegiatan apapun itu menggunakan vaksin. Tapi kita harus mengevaluasi. Karena (vaksin) di Jatim ini cepat dan tercepat," ujarnya.
Dia menjelaskan Jakarta bisa menerapkan hal tersebut karena mendapat jatah vaksin banyak. Berbeda dengan Jatim. Jika Jatim juga mendapat banyak kiriman vaksin, maka bisa segera cepat selesai.
"Kenapa di Jakarta lebih (Jatah vaksinasi), karena di Jakarta digelontor. Jatim belum digelontor (Banyak vaksin). Coba kalau Jatim digelontor, selesai. Jakarta bisa menerapkan itu, karena vaksinnya sudah cukup. Kalau Jatim diberikan begitu, ya berani kita. Jatim, Surabaya, Sidoarjo wani (Buka mal dengan menunjukkan vaksin)," jelasnya.
"Kalau diberi banyak, kalau Bu Gub (Khofifah) diberi 4,2 (Juta dosis vaksin) ya kita bagi kita selesaikan," pungkasnya.
Simak juga 'Penyekatan di Bundaran Waru Surabaya, Lalin Macet 1 KM':
(fat/fat)