"Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG di akun Twitter-nya.
Meski berlangsung singkat, namun peristiwa alam tersebut cukup mengejutkan. Apalagi gempa terjadi setelah sebelumnya ada peringatan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Hal itu terkait potensi gempa disertai gelombang tsunami yang dapat mencapai ketinggian 28 meter. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan kondisi itu karena Pacitan teluk dan relatif dekat dengan letak episentrum gempa.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan Dianitta Agustinawati menyebut peringatan itu harus dimaknai perhatian pemerintah terhadap keselamatan rakyatnya. Apalagi posisi Pacitan memang berdekatan dengan lempeng Indoaustralia.
"Bagaimana lagi memang kondisi kita seperti itu. Yang terpenting kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan," kata Dianitta dihubungi detikcom, Rabu (28/7) pagi.
Selama ini, lanjut Dianitta, pengurangan risiko bencana sudah menjadi budaya bagi sebagian besar warga yang tinggal di kawasan pesisir. Tentu saja hal tersebut harus dipupuk dan ditingkatkan. Salah satu contohnya dengan menyelamatkan diri saat terjadi gempa.
"Seperti tadi malam. Begitu ada guncangan gempa, masyarakat langsung keluar rumah dan menuju tempat lapang," paparnya.
Di sisi infrastruktur, lanjut Dianitta, dengan kemampuan yang ada pemkab juga berupaya melakukan penyempurnaan. Antara lain perbaikan jalan menuju titik kumpul. Peningkatan kapasitas masyarakat juga diprioritaskan dengan sosialisasi.
Terkait gempa yang terjadi semalam, Dianitta menjelaskan sejauh ini belum ada laporan dampak kerusakan maupun korban jiwa. Pihaknya masih terus memantau melalui jejaring di wilayah kecamatan dan desa.
Sebelumnya, BMKG menyatakan ada kemungkinan terjadi gempa dan tsunami di Pacitan. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan gempa bisa terjadi lantaran Pacitan dekat dengan teluk yang mampu mengumpulkan gelombang tinggi dan relatif dekat dengan letak episentrum gempa. Oleh karena itu, Pacitan masuk dalam zona merah.
"Misalnya peta daerah Pacitan, Jawa Timur, warna merah menunjukkan gelombang tinggi 10-14 meter, semakin merah semakin tinggi pula gelombang, warna kuning gelombang 2-3 meter, serta warna hijau gelombang setengah meter," ujar Dwikorita (iwd/iwd)