Warga pun swadaya mulai dari tenaga hingga material berupa pasir, semen serta uang. Jalan sepanjang sekitar 100 meter ini penghubung utama antara dua kabupaten sebagai sentra ekonomi.
Kades Selur, Suprapto menjelaskan jalan ini merupakan jalan poros desa nomor ruas 1552. Serta merupakan jalan utama penghubung dua desa.
"Kondisi awalnya jalan rusak, apalagi ada tanjakan tentu berbahaya jika dilewati," terang Kades Suprapto kepada detikcom, Senin (26/7/2021).
Suprapto menambahkan kondisi jalan yang rusak berat berjarak sekitar 100 meter. Akhirnya warga memutuskan swadaya memperbaiki jalan rusak.
"Warga berswadaya berupa material, uang, tenaga. Akhirnya jalan rusak di tanjakan bisa dilewati," ujar Suprapto.
Selain jalur ekonomi, lanjut Suprapto, jalan ini merupakan jalur ke sekolah. Banyak anak-anak di dua desa ini memanfaatkan jalan ini menuju ke sekolahnya masing-masing.
"Perkiraan menghabiskan dana Rp 50 juta, itu hasil dari sumbangan warga," tandasnya.
Pantauan detikcom, saat ini jalur sudah bisa dilewati dengan aman dan nyaman oleh warga setempat. Mereka tak lagi khawatir dengan jalan berlubang.
"Warga pun senang bisa beraktivitas dengan nyaman dan cepat, tanpa harus menghindari jalan rusak," pungkasnya. (fat/fat)