Wawan menambahkan, figur dari internal PDIP sekarang memang belum final. Tapi masyarakat sudah mulai menimang figur yang dimunculkan. Masyarakat berhak berekspresi dan tidak ada yang salah dengan semua penilaian itu. Namun kasus vandalisme yang muncul ini, secara pemikiran politik sederhana, orang auto mengaitkan dengan konflik internal PDIP. Di tengah konflik kontestasi internal, PDIP mungkin menilai kasus ini sangat sensitif. Jangan sampai pelecehan terhadap Puan terulang.
Dari perspektif itu, apakah bisa dimaknai orang dalam PDIP sendiri yang berpotensi sebagai pelaku vandalisme "Open BO" di baliho Puan? Wawan menjawab, "Asumsi saya tidak begitu".
"Karena pemilih Jokowi, Ganjar atau Puan tidak murni orang PDIP saja. Hasil pemilu, kemenangan Jokowi 55 persen sementara suara perolehan PDIP hanya 23 persen," ucap Ketua Prodi Magister FISIP UB itu.
Dosen Bidang Politik Kreatif itu menjelaskankan, logika sederhananya, baliho Puan di Jateng dan Jatim dengan ukuran besar namun minim pesan. Ditambah dalam kondisi sulit pandemi ini, sebagai bentuk komunikasi simbolik bahwa kader PDIP yang layak itu tidak hanya Ganjar Pranowo. Puan juga bisa dipertimbangkan. Tapi pesan ini, ada yang tidak menyukainya.
![]() |
Baca juga: Polda Jatim Back Up Penyelidikan Kasus Vandalisme 'Open BO' di Baliho Puan Maharani |
"Saya berharap polisi adil dan profesional. Kasus seperti ini bukan hanya itu saja, kasus lainnya juga ada. Cuma kan karena ini partai besar yang sedang berkuasa, sehingga reaksinya sangat cepat. Sampai Polda Jatim turun langsung, padahal kan bisa ditangani di level Polres Blitar. Saya yakin, polisi bisa mengungkap kasus ini," pungkasnya.
Sebelumnya, DPP PDIP melaporkan aksi vandalisme di baliho Ketua DPR RI Puan Maharani. Tulisan dengan cat semprot 'OPEN BO' ditemukan di baliho yang terpasang di halaman kantor DPC PDIP di Jalan Raya Sambong Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Dalam baliho itu, Puan Maharani mengucapkan 'Selamat melaksanakan Rapat Kerja Daerah PDIP Jawa Timur. Di Bumi Bung Karno 21 Juni 2021'. Tepat di bawah tulisan itu, ada semprotan cat hitam berhuruf kapital 'OPEN BO'. Di samping tulisan itu tampak foto Puan Maharani berukuran besar memakai kebaya merah dengan jabatannya sebagai Ketua DPR RI.
Dari informasi yang dihimpun dari warga sekitar, tulisan 'Open BO' itu terlihat sejak Kamis (22/7) malam. Namun ketika detikcom mendatangi lokasi, penampakan baliho sudah berubah. Rupanya petugas yang menjaga kantor itu segera menurunkan dan menggantinya dengan baliho yang berbeda tulisan dan gambar.
(fat/fat)