"Jadi kami menginstruksikan kepada seluruh camat dan tiga pilar untuk tidak ada takbir keliling," kata Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto kepada wartawan, Senin (19/7/2021).
Eddy mengatakan, takbir hanya boleh dilakukan di masjid dan musala saja. Jumlahnya pun harus dibatasi sesuai aturan PPKM Darurat.
"Takbir cuma ada di musala, dan tidak dalam jumlah banyak. Kami sudah sesuai dengan InMendagri. Sehingga, harapan kami warga mematuhi instruksi Menteri Dalam Negeri," jelasnya.
Selain itu, pada pukul 19.00 WIB Pemkot akan menggelar operasi skala besar bersama TNI-Polri, Satpol PP dan linmas. Pemkot akan memantau kota apakah masih ada warga yang nekat takbir keliling.
"Untuk memantau takbir keliling, nanti akan kami imbau humanis, kami lakukan edukasi secara humanis. Kami bersama tiga pilar, Satpol PP akan melakukan pemantauan di tempat salat Idul Adha," ujarnya.
Pihaknya juga mengecek tempat penyembelihan hewan kurban. Agar nantinya tidak ada kerumunan.
"Termasuk tempat penyembelihan kurban. Boleh di luar RPH, namun tidak boleh kerumunan. Penyembelihan hanya boleh dilakukan jagal, dan panitia maksimal 5 orang, lainnya tidak boleh datang," tambahnya.
"Kami juga libatkan kecamatan untuk berkeliling mulai subuh, untuk persiapan salat Idul Adha dan penyembelihan kurban," pungkasnya.
(sun/bdh)