Dengan memakai APD lengkap tim relawan pemulasaran jenazah COVID-19 yang berjumlah 7 orang harus membawa peti mati menyeberang sungai. Maklum saja, lokasi pemakaman berada di seberang sungai dan belum ada jembatan penghubung.
Dengan bersusah payah, mereka bergantian memanggul peti mati dan harus melawan derasnya sungai. Di belakang peti mati yang digotong, tampak seorang petugas menyemprotkan disinfektan.
"Iya itu jenazah pasien COVID-19, karena kuburan di sebelah sungai, maka kita gotong peti mati melintasi sungai yang arus airnya kebetulan normal," ujar Ketua Tim Relawan, Miftakul Rohman, Sabtu (17/7/2021).
Tim relawan pemulasaran jenazah ini memulasarakan TN (56) yang sempat menjalani perawatan medis. Namun sepekan kemudian akhirnya meninggal di RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro.
Sementara tim relawan mengaku tak akan lelah membantu proses pemakaman pasien corona, meski tak ada imbalan apapun.
"Ini semua kita lakukan demi kemanusian dan hanya karena kemanusian saja. Ada 5 orang tim relawan kami. Semua status honorer selama ini," imbuh Miftakhul Rohman.
Selama COVID-19 mewabah, tim relawan ini telah puluhan kali menguburkan jenazah di kecamatan Tambakrejo Bojonegoro. Tim relawan ini hanya berharap dan berpesan kepada masyarakat untuk tetap patuhi protokol kesehatan agar kita terhindar dari penyebaran COVID-19.
"Patuhi protokol kesehatan, jangan sakit dan tetap semangat," pungkasnya. (fat/fat)