"Kita bangun komunikasi yang baik sehingga pesan yang kami bawa dapat tersampaikan. Intinya tegas tapi humanis," kata AKBP Wiwit Ari Wibisono, Kapolres Pacitan, Jumat (16/7/2021).
Pantauan detikcom, satu per satu warung didatangi perwira dengan dua melati di pundak itu. Tak hanya kios angkringan dan warung tenda. Kapolres juga menghampiri tukang becak seraya mengajaknya berbincang.
Beragam tema pun menjadi materi pembicaraan. Mulai kehidupan sehari-hari hingga teknik modifikasi becak motor. Di balik obrolan terselip pesan agar abang becak tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas.
Usai mendengar cerita mereka, kapolres lalu menyerahkan bantuan kepada para tukang becak. Mereka mendapat bantuan berupa sembako dan uang saku. Bantuan serupa juga diberikan kepada tukang tambal ban.
"Jadi kita mau pastikan protokol kesehatan dan kebijakan PPKM Darurat diterapkan," imbuhnya.
Wiwit mengaku maklum penerapan PPKM berdampak langsung bagi sebagian pelaku usaha. Salah satunya pedagang makanan. Pasalnya, meski diizinkan buka, namun pembeli tak diperkenankan makan di tempat.
Hal itu, tentu membuat omzet pedagang menurun. Padahal dapur harus tetap ngebul. Belum lagi kebutuhan rumah tangga lainnya juga harus tetap tersedia.
"Yang bisa jualan online masih mending, kalau seperti angkringan ini kan kesulitan," jelasnya.
Di sebuah warung angkringan, Wiwit kembali mengajak pedagang dan pembeli berbincang. Dirinya minta para pedagang tetap mematuhi kebijakan PPKM Darurat. Keputusannya pun tak langsung menutup warung.
"Kita tegur dan kita data agar nggak mengulangi kesalahan serupa," paparnya seraya menyerahkan sembako kepada pemilik warung. (sun/bdh)