"Hasil monitoring kemarin, Lamongan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang tingkat mobilitasnya bisa turun. Dibandingkan daerah lain di Jawa Timur, mobilitas di Lamongan agak sedikit lebih rendah," ujar Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana kepada wartawan, Minggu (11/7/2021).
Miko mengapresiasi kepatuhan dan kesadaran masyarakat yang mengurangi kegiatan di luar rumah ketika tidak ada keperluan yang sangat penting selama PPKM Darurat diterapkan. Meski demikian, Miko menegaskan, upaya untuk mengurangi mobilitas masyarakat guna menekan tingkat penularan COVID-19 akan terus digencarkan.
"Harus lebih kita gencarkan lagi terkait mobilitas masyarakat Lamongan selama PPKM Darurat ini, karena belum ada 30 persen penurunannya, sehingga benar-benar harus kita tingkatkan terus," tuturnya.
Miko juga menegaskan pengecekan dan penyekatan kendaraan yang akan masuk ke Lamongan juga tetap diperketat meski akhir pekan. Selama PPKM Darurat, kata Miko, pengendalian mobilitas di ruas jalan tetap dilakukan selama 24 jam dan dilaksanakan dengan kekat.
Penyekatan jalan wilayah kota Lamongan selama pemberlakuan PPKM darurat saat ini juga telah diperluas. Jika sebelumnya hanya diberlakukan di seputaran alun-alun, kini diperluas ke beberapa ruas jalan.
Perluasan tersebut diantaranya hingga ke sebagian Jalan Pahlawan Lamongan, mulai dari simpang empat Sidoharjo hingga simpang tiga Lik Cafe. Selain itu, di ruas jalan simpang 4 Sidoharjo yang ke arah barat saat ini juga dibuat menjadi hanya 1 jalur, yaitu hanya untuk kendaraan yang dari arah barat. (iwd/iwd)