RSU Soetomo Sulap Kontainer Jadi Triage, Mampu Tampung 25 Pasien COVID-19

RSU Soetomo Sulap Kontainer Jadi Triage, Mampu Tampung 25 Pasien COVID-19

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 11 Jul 2021 17:14 WIB
gubernur khofifah
Gubernur Khofifah meninjau kontainer yang dijadikan triage IGD (Foto: tim detikcom)
Surabaya -

Melonjaknya pasien COVID-19, membuat IGD di beberapa rumah sakit terpaksa tutup. Agar hal tersebut tidak terjadi di rumah-rumah sakit di Jatim, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta RSU dr Soetomo agar tetap buka dan bisa melayani pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Untuk mendukung arahan tersebut, RSU dr Soetomo pun membangun kontainer untuk triage yang berlokasi di depan IGD. Jumlah kontainer IGD yang disiapkan sebanyak 5 kontainer . Masing-masing kontainer mampu menampung 5 pasien COVID-19 dengan gejala sedang.

Untuk mengetahui kesiapan kontainer IGD, Gubernur Khofifah didampingi Direktur RSU dr Soetomo Djoni Wahyuhadi melihat lebih dekat seperti apa kontainer untuk triage tersebut.

"Beberapa hari yang lalu saya mendapat informasi bahwa UGD di beberapa rumah sakit di Surabaya ditutup karena sudah overload. Saya sudah menyampaikan kepada dr Joni bahwa IGD RSU dr Soetomo harus tetap memberikan layanan. Teman-teman bisa melihat pasien sampai meluber di selasar maka setelah tempat ini siap mereka akan segera dipindahkan ke triage ini," kata Gubernur Khofifah saat melihat kontainer IGD di RSU dr Soetomo Surabaya, Minggu, (11/7).

gubernur khofifahFoto: tim detikcom

Di tengah situasi sulit, Gubernur Khofifah bersyukur sekaligus mengucapkan terima kasih karena ada pihak yang menyumbangkan kontainer. Kontainer itu, kata Khofifah, disulap menjadi triage IGD untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala sedang.

"Jadi, modelnya disekat menjadi 5 bagian dan bisa menampung 25 orang. Masing-masing 1 kamar tersedia 5 bed termasuk Hepa Filter untuk bisa memberikan layanan bagi 5 pasien. Pasien yang sebelumnya berada di selasar, sudah mulai bergerak menuju kontainer yang disulap menjadi triage UGD," jelasnya.

Tidak hanya itu, RSU dr Soetomo juga sedang menyiapkan area parkir yang akan disulap menjadi ruang isolasi. Persiapan itu sudah dilakukan sejak 2 minggu lalu.

"Insyaallah, besok tanggal 14 Juli ini sudah bisa dimulai. Sebagian diantaranya untuk memberikan layanan IGD dan sebagian untuk ruang isolasi dengan kapasitas 150 tempat tidur," kata Gubenur Khofifah.

Gubernur Khofifah kembali menyampaikan, area parkir yang disulap menjadi ruang isolasi bagi pasien COVID-19 terbagi 6 level, yakni, 3A dan 3B, lalu 4A dan 4B, serta 5A dan 5B. Area parkir ini akan dimaksimalkan untuk memberikan layanan kepada pasien COVID-19.

"Jadi, kita menambahkan ruang isolasi seperti ini karena yang datang ke RSU dr Soetomo bukan hanya warga Surabaya melainkan pasien rujukan dari luar kota. Harus tetap ada layanan yang memberikan pengharapan layanan bagi seluruh masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19," tegasnya.

Bentuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat juga tidak terlepas dari tekad bulat Pemprov Jatim untuk terus memaksimalkan ikhtiarnya melayani dan melindungi masyarakat.

"Saya yakin bahwa ini berseiring dengan ikhtiar masyarakat karena Forkompinda sekarang ini semuanya solid menangani COVID-19. Kami memaksimalkan layanan kesehatan supaya proses yang kita lakukan lebih komprehensif. Tetapi ini sektor hilir. Hulunya adalah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.

Lebih lanjut, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menambahkan soal ketersediaan oksigen. Setelah mengunjungi 2 pabrik oksigen di Jatim, dirinya memohon kepada pihak rumah sakit agar melakukan koordinasi kepada pemerintah kabupaten/kota untuk proaktif membawa silinder atau tabung oksigen ke tempat-tempat pengisian.

"Saya ingin menyampaikan dua pabrik yang saya datangi sebetulnya kapasitas oksigennya masih sangat mencukupi. Tapi tolong proaktif dari masing-masing rumah sakit dan para kepala daerah," ungkapnya.

Metode jemput bola sangat diharapkan. Sebab, ada keterbatasan armada dan tenaga dari distributor maupun pabrik. Dengan demikian, mereka berharap silinder atau tabungnya dibawa ke tempat pengisian.

"Saya paham rumah sakit saat ini membutuhkan sangat banyak energi untuk memberikan layanan. Maka mengkoordinasikan dari rumah sakit ke pemerintah kabupaten/kota menjadi penting," jelasnya.

Agar pengisian tabung oksigen berjalan lancar, Gubenur Khofifah sudah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda. Mereka menyatakan siap mengawal. Bahkan, Pemprov Jatim juga memerintahkan tim ahli BPBD Jatim untuk mengatur ketersediaan dan pendistribusian oksigen.

"Saya meminta kepada tim ahli yang dulu Kepala Kalaksa BPBD Jawa Timur (Suban Wahyudiono) menjadi koordinator tim oksigen untuk memudahkan koordinasi dari silinder atau tabung oksigen agar jangan menunggu habis semua," tuturnya.

"Jadi, skemanya, berapa yang habis kemudian diisi. Lalu dikoordinasikan dengan kepala daerah dan berapa rumah sakit," imbuhnya.

Sehingga, terang Khofifah, merekalah yang harus aktif mengambil tabung oksigen atau silinder, lalu membantu mengisi kemudian mendistribusikan kembali.

"Hari ini memang kebersamaan dan kegotongroyongan dan kecepatan kita memberikan quick respon menjadi sangat menentukan untuk perbaikan kualitas layanan kesehatan kita," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Dr Soetomo, Dr Joni Wahyuhadi menyampaikan akan terus berupaya memberikan layanan kesehatan secara optimal. Sesuai arahan Gubernur Khofifah, RSUD Dr Soetomo tidak akan ditutup. Namun, harus melakukan pembenahan-pembenahan di dalam dengan cara menambah ruangan dan tenaga kesehatan (nakes) serta relawan.

"Bahkan kami sedang merekrut dokter-dokter yang baru lulus. Meskipun, belum ada surat tanda registrasi (STR) nya. Kami sedang izin ke Menkes. Jadi itu, langkah-langkah yang kami lakukan," jelasnya.

Terkait kontainer yang disulap menjadi triage UGD, dr Joni mengaku, sudah mendapat izin dari Gubernur Jatim agar segera dioperasikan.

"Sore ini segera digunakan karena tadi kita hitung ada sekitar 20 pasien yang akan dirawat di IGD yang masih menunggu di selasar. Dengan demikian, insyaallah nanti sore sudah tidak ada lagi pasien di selasar," ungkapnya.

Dr Joni menjelaskan, terkait rencana area parkiran Gedung RSU dr Soetomo sebelah utara yang akan dijadikan ruangan pasien nanti kualitasnya High Care Unit (HCU). Pasien yang bisa dirawat dengan kategori sedang dan berat. Mesin-mesin anestesi yang ada di ICU akan disiapkan untuk membantu kebutuhan intensif care di ruangan tersebut.

"Mesin anestesi kita punya banyak, mesin-mesin ICU, ventilator kita punya banyak. Hanya tempatnya yang kita relokasi dari ICU pasien nonCOVID menjadi pasien COVID," tutupnya.

Halaman 2 dari 3
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.