Syahrul berpesan, menjadi seorang pemimpin harus ikhlas dan memiliki kewibawaan sehingga dapat diikuti dan dicontoh oleh bawahan. Selain itu, Syahrul juga menyarankan pemimpin tidak menyalahkan bawahan, sebab kesalahan bawahan merupakan karena arahan pemimpin yang tidak sampai dengan baik.
"Pemimpin juga harus dapat memberikan kesejahteraan dan perlindungan bagi bawahannya, karena pemimpin sejati adalah merasakan apa yang diinginkan oleh bawahan dan berkolaborasi di dalam kepemimpinan bersama staf," kata Syahrul dalam keterangannya.
Syahrul mengatakan, sektor pertanian di tengah kondisi pandemi, sangat diharapkan menjadi tumpuan ekonomi masyarakat. Sektor pertanian juga diharapkan dapat mendongkrak ekonomi rakyat dan nasional.
Langkah-langkah strategis, kata dia, juga terus dilakukan di sektor pertanian untuk mengangkat nilai jual dan memasok kebutuhan hasil pertanian, baik sebagai konsumsi masyarakat maupun ekspor yang saat ini masih tinggi tingkat kebutuhannya.
"Dengan memberikan peningkatan di sektor pertanian maka kebutuhan hasil pertanian akan lebih mudah dicari oleh masyarakat dan harga tidak naik," ujar Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2008-2018 tersebut.
Menurut Mentan, di tengah kondisi pandemi maka langkah pemerintah melakukan swasembada pangan menjadi faktor terpenting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, termasuk nasional.
Diharapkan, kata dia, sektor pertanian akan memberikan daya dorong peningkatan ekonomi nasional dan daya beli masyarakat menjadi semakin baik.
Tak itu saja, menteri kelahiran Makassar tersebut berpesan di akhir ceramahnya agar tetap menjadi pemimpin sejati di tengah kondisi double disruption yang dihadapkan pada kondisi digitalisasi sangat cepat.
(sun/bdh)