Menurut Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Jember, Erwin Prasetyo bahwa pemadaman lampu PJU itu dilakukan sebagai salah satu upaya pemkab mengurangi mobilitas masyarakat. Untuk pemadaman PJU, dikhususkan pada ruas-ruas jalan umum yang menuju pusat Alun-Alun Kota Jember.
"Karena banyak lampu memancing masyarakat untuk cangkru'an (berkerumun, red). Untuk ngopi di pinggir jalan," kata Erwin, Jumat (9/7/2021).
Sehingga dengan dilakukan pemadaman itu, menurut Erwin, hasyrat masyarakat untuk berkegiatan tidak penting, yakni berkerumun di pinggir jalan jadi berkurang.
"Sehingga pemadaman lampu PJU itu dilakukan. Dengan begitu, lebih baik berkumpul dengan keluarga. Tidak melakukan aktivitas saat diberlakukan aturan jam malam dan berada di fasilitas umum yang tidak ada manfaatnya," ungkapnya.
Erwin menyampaikan, untuk pemadaman lampu PJU itu akan dilakukan selama penerapan PPKM Darurat ini.
"Untuk ruas jalan yang mati (Pemadaman lampu PJU itu). Mulai dari ruas jalan wilayah Kecamatan Patrang menuju pusat kota. Sebaliknya dari selatan yakni daerah markas Armed TNI (Kelurahan Kebonsari) ke utara, dari barat (Kecamatan kaliwates) masuk kota mulai simpang Argopuro dan dari Timur kawasan Sukorejo (Kecamatan Sumbersari) menuju kota," jelasnya.
Baca juga: Iih Serem! Kuntilanak dan Pocong Tutup Jalan di Mojokerto |
Untuk pemadaman lampu PJU ini, Erwin menambahkan, dilakukan secara bertahap. Dengan dimulai dari sekitar pukul 18.00 WIB - 20.00 WIB. Kemudian baru dihidupkan jelang subuh.
"Dengan semangat kita bersama-sama bahu membahu untuk berikhtiar dalam rangka pencegahan meluasnya sebaran virus COVID-19 ini," tandasnya.
Sementara Kanit Dikyasa Satlantas Polres Jember Ipda Heru Siswanto mengatakan, pemadaman bertujuan menekan mobilitas warga.
"Untuk pemadaman PJU ini, adalah salah satu upaya dari pemerintah daerah untuk mengimbau masyarakat agar mengurangi mobilitasnya saat masa pandemi COVID-19 ini," katanya.
Pemadaman dilakukan di beberapa titik. Khususnya yang akan menuju ke pusat kota yakni wilayah Alun-Alun Kota Jember.
"Sehingga kami imbau masyarakat untuk tetap awas dan hati-hati dalam berkendara. Karena dengan lampu padam. Jarang pandang juga berkurang," katanya.
"Namun upaya itu (untuk mengurangi mobilitas masyarakat), sehingga jikalau terpaksa (harus keluar rumah), untuk lebih hati-hati berkendara karena kondisi pemadaman lampu PJU itu," ujarnya.
"Karena apa yang dilakukan adalah untuk kebaikan kita bersama khususnya bagi masyarakat Jember," sambungnya.
(fat/fat)