"Dampak tidak ada," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan kepada detikcom, Kamis (8/7/2021) malam.
Seperti dirilis BMKG, gempa berpusat di laut dengan kedalaman 108 kilometer barat daya Lumajang. Di Malang, dampak gempa hanya dirasakan sebesar II sampai III MMI. "Hanya getaran saja dirasakan," imbuh Sadono.
Stasiun Klimatologi Malang mencatat, dari 25 Juni sampai dengan 1 Juli 2021, terjadi 9 kali gempa. Berdasarkan pusat kedalaman gempa, untuk gempa dangkal atau yang kurang dari 60 kilometer terjadi sebanyak 7 kali.
Sementara dua gempa lainnya merupakan gempa menengah dengan kedalaman di atas 60 kilometer sampai 300 kilometer. Magnitudo terbesar adalah 5,7 terjadi pada 28 Juni 2021, dengan pusat gempa 57 kilometer selatan Wonosari, Jawa Tengah.
Gempa bumi disebabkan oleh aktivitas pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Serta aktivitas patahan lokal. (sun/bdh)