COVID-19 Terus Ngegas, Sehari 126 Jenazah di Surabaya Dimakamkan Sesuai Prokes

Esti Widiyana - detikNews
Rabu, 07 Jul 2021 18:50 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya - Kasus COVID-19 di Surabaya terus ngegas. Hingga per 6 Juli 2021 terdapat 816 kasus aktif dan total komulatif sebanyak 25.824. Korban meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan 126 orang.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku, pada Selasa (6/7) memang sebanyak 126 orang meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan. Meskiper 6 Juli data https://lawancovid-19.surabaya.go.id, pasien COVID-19 yang meninggal hanya ada 3 orang.

"Ketika mengatakan dimakamkan dengan protokol kesehatan, jumlahnya 126 sehari dari kemarin," kata Eri saat pantau vaksinasi di Stadion Tambaksari, Selasa (7/7/2021).

Dia mengaku orang Surabaya yang meninggal tidak terdata jika positif COVID-19. Sebab orang tersebut tidak melakukan tes usap ketika sakit, sehingga tidak diketahui apakah terpapar Corona atau tidak.

"Sehingga kalau kita mengatakan COVID-19 tidak banyak. Orang meninggal di Surabaya tidak terdata sebagai COVID. Karena ketika dia sakit tidak melakukan pemeriksaan, di puskesmas atau ke dokter, harus di swab kan. Dipikir flu biasa (Sakitnya)," ujarnya.

Eri mengaku masih ada warga yang sakit batuk, pilek hingga sesak nafas, enggan periksa atau tes swab. Sebab, jika seseorang meninggal dengan gejala COVID-19, jenazah dimakamkan secara protokol kesehatan.

"Ciri-ciri gejala sebelum meninggal itu gejala COVID-19, seperti batuk pilek demam panas sesak nafas. Jadi saya mohon warga Surabaya jangan takut, kalau merasa sakit sedikit, meriang, segera melapor langsung periksa, jangan tunggu parah. Kalau sudah parah, mohon maaf, saat meninggal tidak ada yang berani, karena ciri-cirinya sudah seperti COVID meski belum diswab, tapi akhirnya pemakaman dilakukan secara protokol kesehatan," jelasnya.

Eri pun berharap, jika warga sudah merasa tidak enak badan dan memiliki gejala untuk segera swab. Jika terbukti COVID-19 maka bisa ditindaklanjuti dengan pengobatan.

"Karena namanya COVID bukan aib. Tapi penyakit yang bisa kita sembuhkan. Usaha kita bersama. Jadi langsung jangan menunggu sampai parah," pungkasnya.

Tonton video 'Rekor 34.379 Kasus Baru, Ini Peta Sebaran Covid-19 RI Per 7 Juli':






(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork