Persi Tegaskan Stok Oksigen Rumah Sakit di Jatim Aman

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 06 Jul 2021 20:47 WIB
Ketua Persi Jatim, dr Dodo Anando MPh (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya - Ketersediaan oksigen di Jatim sempat dikhawatirkan langka. Namun Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jatim, dr Dodo Anando menegaskan pasokan oksigen medis di RS aman, termasuk juga obat.

"Yang kemarin jadi masalah tabung ga ada, ini termasuk yang kita takutkan. Tapi Alhamdulillah sudah rapat dengan Polda Jatim, RS se-Jatim, Arsada, ARSSI, produsen O2, maupun obat dan sudah bisa diselesaikan. Mereka siap, 100%, insyaallah setiap hari, setiap RS disiapkan," kata Dodo saat dihubungi detikcom, Selasa (6/7/2021).

Dodo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan RS se-Jatim, baik swasta maupun RS milik pemerintah. Pihaknya memastikan setiap produsen oksigen di Jatim telah diawasi langsung oleh Direskrimsus Polda Jatim, agar tidak ada penyalahgunaan di situasi darurat seperti sekarang.

"Ini sudah dirapatkan bersama jajaran dari Polda Jatim, Polres, RS se-Jatim swasta maupun negeri. Dicek satu-satu di seluruh RS sejauh ini tidak ada yang krisis oksigen dan bisa bertahan. Kemudian produsen ditanya Direskrimsus, katanya sudah siap dari produsen nggak ada maslaah," jelasnya.

Dalam penanganan pasokan oksigen, Dodo sangat concern. Sebab, ia tidak ingin terjadi seperti di Jawa Tengah, sampai kehabisan oksigen.

"Termasuk RS Lapangan juga aman, nggak ada masalah. Sebab kita menghindari jangan sampai seperti di Jogja. Insyaallah di Jatim kondusif masalah oksigen," ujar Dodo.

Menurut Dodo, yang saat ini menjadi permasalahan adalah kurangnya tenaga kesehatan (nakes). RS di Jatim rata-rata mengeluhkan soal kurangnya nakes. Hal ini disebabkan karena para nakes yang bertugas satu persatu tumbang terpapar COVID-19.

"Keluhannya soal nakes. Namanya orang, sudah kerja, kelelahan, akibatnya imunnya turun, mudah kena penyakit. Ini yang masih jadi masalah," kata Dodo.

Semakin kurangnya nakes dan pasien overload, 14 RS di Surabaya mulai menutup layanan IGD. Yakni RSI Jemursari, RSI Ahmad Yani, RS Royal, RS Wiyung Sejahtera, RS PHC, RS Adi Husada Undaan, RS Adi Husada Kapasari, RS Premiere, RS National Hospital, RS Al Irsyad, RS Gotong Royong, RS Husada Utama, RS RKZ, dan RS William Booth.

"Mau tidak mau harus tutup, tapi kita buat sistem buka tutup. Setelah pasien sembuh, pasien lain baru bisa masuk," pungkas Dodo.

Simak juga video 'Mendag Sebut Impor Oksigen Tak Akan Ada Hambatan':






(iwd/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork