"Kami bersyukur ternyata banyak penumpang merencanakan vaksin jauh-jauh hari. Hingga H-1 dan H-2 dari jadwal keberangkatan, mereka sudah mencari sendiri tempat-tempat vaksinasi," kata Wagub Jatim Emil Dardak di Bandara Juanda, Selasa (6/7/2021).
Emil menjelaskan, calon penumpang pesawat diwajibkan menunjukkan kartu bukti vaksin, minimal vaksinasi dosis pertama. Hal ini diberlakukan sejak PPKM darurat sampai adanya pengumuman baru dari pemerintah.
Emil menyampaikan, sesuai arahan Gubernur, diminta ada sentra vaksinasi di bandara. Pelaksanaan vaksinasi di Bandara Juanda sendiri, sudah dimulai sejak kemarin Senin (5/7).
"Jadi waktu itu saya mendapat info dari beberapa pihak termasuk Dirut Garuda, bahwa di Juanda diharapkan ada sentra vaksinasi. Hari ini sudah hari yang kedua dilaksanakan vaksinasi di Bandara Juanda," tutur Emil.
"Sekaligus menindaklanjuti arahan Ibu Gubernur di Rakor Evaluasi PPKM darurat, Emil Dardak memastikan telah berjalannya vaksinasi di Bandara Juanda dengan hadir dan memantau langsung ke lokasi", lanjutnya.
Baca juga: Ada Vaksinasi COVID-19 di Gelora 10 November, Target Surabaya 50 Ribu/Hari |
Mantan Bupati Trenggalek ini mengingatkan, bahwa dalam vaksinasi, ada masa untuk memantau Kejadian Ikutan Pasca imunisasi (KIPI), minimal 30 menit dari suntikan pertama. Karena itu, calon penumpang diharapkan datang lebih awal agar memiliki waktu lebih luang, apabila terjadi KIPI.
Emil yang juga peraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pasific University ini menuturkan, bahwa vaksinasi di bandara merupakan bagian dari fasilitas pemerintah memberi ruang untuk masyarakat, agar tetap bisa melakukan perjalanan. Fasilitas ini merupakan kolaborasi dari Pemprov Jatim bersama Kantor Karantina Kesehatan, Otoritas Bandara dan Angkasa Pura.
"Kami berharap para calon penumpang jujur. Bahwa kalau semisal ada penumpang yang tensinya tidak memungkinkan untuk divaksin, penumpang tetap boleh terbang asalkan PCR nya negatif dalam jangka waktu yang sudah dipersyaratkan," terangnya.
Emil menambahkan, bahwa pemerintah mendorong percepatan vaksinasi untuk mencapai collective immunity. Semakin tinggi persentase penerima vaksin maka akan semakin tinggi pula kekuatan untuk melawan virus itu secara komunal.
Ia juga mengajak peran aktif masyarakat untuk turut serta mengawal proses PPKM Darurat yang sedang berlangsung. Ia mengimbau warga masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan di rumah saja kecuali ada keperluan penting. (fat/fat)