Kasus kematian COVID-19 di Banyuwangi mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data dari RSUD Blambangan dan RSUD Genteng, selama dua hari terakhir terdapat 16 kasus kematian.
"Kemarin ada 7 yang meninggal. Per siang ini sudah ada 4 pasien yang meninggal. Untuk kasus hariannya, seminggu terakhir 4 sampai 7 kasus untuk yang COVID (meninggal)," ujar dr Indah Sri Lestari Direktur RSUD Blambangan kepada detikcom, (5/7/2021).
Menurut Indah, lonjakan kasus kematian COVID-19 membuat petugas pemulasaraan dan pemakaman jenazah kewalahan.
"Petugas jenazah (bertugas) sampai tengah malam. Pernah sampai setengah satu malam, karena keluarga minta segera dimakamkan," imbuhnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Humas RSUD Genteng dr. Sugio Sastro. Dalam seminggu terakhir, kasus kematian COVID-19 di rumah sakit tersebut mencapai 2 sampai 3 kasus per hari.
Baca juga: Ini Saran Epidemiolog untuk Optimalkan PPKM Darurat |
"Hari ini ada 2 pasien meninggal. Dari Parijatah dan Yosomulyo. Kemarin ada tiga, dari Curahjati, Tegalsari, dan Srono. Seminggu terakhir ini, setiap hari ada pasien COVID-19 yang meninggal. Antara 2 sampai 3 pasien kasus hariannya. Ini yang di RSUD Genteng saja. Belum yang di rumah sakit Al-Huda dan Graha. Kan di daerah selatan juga ada beberapa rumah sakit rujukan lainnya selain RSUD Genteng," imbuhnya.
Berdasarkan data COVID-19 Jawa Timur, per tanggal 5 Juli 2021, sudah ada 7.728 warga Banyuwangi yang terpapar virus corona, 541 kasus diantaranya masih aktif. Sementara jumlah kasus kematian mencapai 748 kasus dengan fatality rate 9,68 persen.
Saat ini, Banyuwangi bersama dua daerah di Jawa Timur lainnya, yakni Kabupaten Bondowoso dan Kota Madiun sudah ditetapkan sebagai zona merah atau resiko tinggi penyebaran COVID-19. (fat/fat)