"Kami warga Nganjuk tentu sangat kehilangan tokoh Bapak Harmoko yang meninggal dunia tadi malam," ujar Marhaen kepada detikcom di kantornya, Senin (5/7/2021).
Marhaen mengaku, meski tidak mengenal Harmoko secara dekat, dirinya langsung mengecek kebenaran kabar meninggalnya sang mantan menteri ke adiknya, Ali Husodo. Menurut Marhaen, Harmoko dikenal sebagai sosok yang berjiwa sosial tinggi karena memiliki sebuah ponpes di Nganjuk.
"Saya dapat kabar langsung konfirmasi ke adiknya, Pak Ali Husodo. Kebetulan saya akrab dengan adiknya," kata Marhaen.
Marhaen juga menjelaskan, Harmoko kelahiran Nganjuk, 17 Februari 1939. Dulu Harmoko pernah tinggal di Kelurahan Patianrowo, Kecamatan Kertosono. Marhaen lalu berdoa untuk almarhum.
"Kita semua ikut berduka. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik dan diampuni dosa-dosanya," ucap Marhaen.
Ungkapan senada disampaikan salah seorang warga Nganjuk, Watik (55). Menurutnya, Pak Harmoko merupakan sosok yang baik. "Jelas kehilangan ternyata di Nganjuk ada putra terbaik dan alhamdulillah salah satu kendaraan beliau pernah dibeli almarhum suami saya sampai sekarang masih ada dibawa anak," paparnya.
Harmoko meninggal pada Minggu (4/7) pukul 20.22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Jenazah almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jaksel siang ini. (sun/bdh)