"Paling cepat 3 bulan. Tapi juga bisa sampai 6 bulan hingga satu tahun," ujar Investigator KNKT, Bambang Irawan kepada wartawan, Kamis (1/7/2021).
Lamanya menentukan penyebab tenggelamnya KMP Yunicee ini, kata Bambang tergantung dari analisis data yang berhasil dikumpulkan.
"Tergantung bagaimana investigasi nanti ya. Kita masih jalan ini," katanya.
Untuk saat ini, KNKT masih berfokus pada pengumpulan data, baik keterangan dari penyedia kapal, nahkoda, ABK, maupun penumpang dan pihak-pihak terkait lainnya.
Baca juga: Pengelola Transportasi Darat XI Jatim Sebut KMP Yunicee Dinilai Laik Jalan |
"Termasuk juga akan kita cek riwayat perawatan kapal tersebut. Bagaimana kondisi terakhir kapal, itu semua ada dokumennya. Kita upayakan dalam sebulan ini sudah terkumpul semua," imbuhnya.
Bambang menegaskan, posisi KNKT dalam hal ini murni untuk mencari penyebab kecelakaan kapal penyebrangan tersebut agar tak terulang di masa mendatang.
"Jadi kita tidak berbicara masalah sanksi, hukum, maupun tuntutan asuransi. Kita mencari penyebab agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di seluruh wilayah Indonesia," tegasnya.
"Ini demi keselamatan awak kapal dan penumpang. Penumpang ini menjadi prioritas karena mereka ini kapal penyeberangan," pungkasnya.
(fat/fat)