Pemkab Kediri mempertimbangkan merumahkan seluruh ASN. Mereka diminta bekerja dari rumah mengingat mulai banyaknya klaster penularan COVID-19 dari masing-masing dinas.
"Pemkab sedang mempertimbangkan untuk WFH (work from home) 100 persen karena mulai banyak klaster ASN dari masing-masing dinas," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kepada detikcom, Selasa (29/6/2021).
Langkah lain yang ditempuh menekan lonjakan COVID-19, jelas dia, Pemkab Kediri meningkatkan pembelian antiviral dan antibiotik. Ini untuk memberikan perawatan yang maksimal kepada warga yang terjangkit dan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Mas Bup panggilan akrabnya juga telah memerintahkan dilakukan micro lockdown atau pembatasan berskala kecil di Desa Jati, Kecamatan Tarokan. Penutupan ini untuk menghambat laju penyebaran virus yang telah menjangkiti kawasan ini.
"Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan mikro lockdown di beberapa daerah lain melihat tren yang trus meningkat," imbuhnya.
Untuk mempercepat gerak dan koordinasi Satgas COVID-19, Bupati Kediri juga menerbitkan SE tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan.
Data resmi Satgas COVID-19 Jawa Timur total pasien COVID-19 yang meninggal dunia hingga saat ini sebanyak 12.419. Selain Kabupaten Kediri yang menyumbang 6 kematian, jumlah 66 kematian kemarin disumbang Banyuwangi (3), Jombang (3), Jember (4), Situbondo (4), Bojonegoro (2), Sampang (3), Lumajang (2), Kabupaten Pasuruan (2), Kota Probolinggo (2), Bangkalan (6), Kota Surabaya (1), Pamekasan (4), dan Kota Kediri (2).
Diikuti Ponorogo 92), Kabupaten Malang (2), Kota Malang (2), Ngawi (1), Nganjuk (2), Magetan (3), Kabupaten Probolinggo (3), Kota Madiun (2), Gresik (1), Kabupaten Blitar (3), Trenggalek (1), Kabupaten Madiun (2), Bondowoso (5), Kota Batu (1), dan Tuban (2).
(fat/fat)