.webp)
Pihak RSUD Sidoarjo tidak mampu membendung pasien yang datang. Akibatnya, RSUD menfungsikan ruang IGD sebagai tempat isolasi pasien positif COVID-19.
"Kondisinya sudah overload, seluruh tempat tidur tersebut sudah penuh terisi. Bahkan ruang IGD lantai tiga digunakan ruang isolasi. Selain itu ada 39 pasien probable yang belum mendapat ruang isolasi, saat ini masih di ruang IGD," kata Atok saat dihubungi, Senin (28/6/2021).
Ayok mengimbau masyarakat yang mengalami gejala ringan untuk isolasi mandiri. Namun bila ada gejala berat, bisa dirujuk ke rumah sakit.
"Kami imbau ke masyarakat, untuk gejala ringan melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan PPKM Mikro. Baru yang mengalami gejala berat boleh ke rumah sakit. Padahal, pasien COVID-19 yang dirawat tidak bisa sembuh dalam waktu singkat," jelas Atok.
Banyaknya pasien COVID-19, jelas Atok, membuat nakesnya sempat kewalahan. Pihaknya pun memberikan motivasi nakesnya untuk tetap menjalan tugasnya.
"Saya berpesan kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Kasihan petugas nakes yang setiap hari terus berjibaku merawat pasien COVID-19. Setiap hari kami selalu keliling ruang isolasi untuk memberikan motivasi para nakes, agar mereka semangat menjalankan tugasnya," tandas Atok.
Sementara Kadinkes Sidoarjo dr Syaf Satriawarman membenarkan pasien positif COVID-19 terus bertambah. Dirinya pun membuat rumah sakit rujukan kecil-kecil yang masih menerima pasien COVID-19.
"Masih ada rumah sakit rujukan yang menerima pasien COVID-19. Di antaranya RS Krian Husada, Mitra Keluarga Pondok Candra, dan RS yang kecil-kecil," kata Syaf.
Simak video 'Warning! 5 Provinsi dengan BOR COVID-19 Capai Lebih dari 80%':
(fat/fat)
