"Pagi ini tepatnya di Jalan Kalimas baru terjadi banjir rob yang diakibatkan kenaikan muka air laut yang menggenangi daratan," kata Kordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno saat dikonfirmasi detikcom di Surabaya, Kamis (24/6/2021).
Sutarno menambahkan banjir rob ini mengganggu sejumlah aktivitas nelayan hingga bongkar muat di pelabuhan. Namun, peristiwa ini tidak bisa dihindari.
Baca juga: Selain Banjir Rob, Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Jatim hingga 31 Mei |
"Biasa terjadi di daerah pesisir dan pelabuhan yang bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, mengganggu transportasi, petani garam dan nelayan. Pasang air laut adalah peristiwa akibat pengaruh gravitasi bulan. Kondisi ini terjadi saat bulan purnama dan bukan baru. Faktor air laut pasang sulit dihindari karena di luar kuasa manusia. hal ini menjadikan air rob menjadi banjir langganan daerah pesisir," jelas Sutarno.
Sementara data yang dihimpun detikcom, fenomena pasang maksimum air laut yang berpotensi banjir rob ini terjadi pada 22 hingga 27 Juni 2021. Ketinggiannya dapat mencapai 130 sampai 150 cm dari permukaan laut di wilayah pesisir mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Pasang maksimum diprakirakan terjadi di daerah Pelabuhan Surabaya, Pesisir Surabaya Timur, Pesisir Surabaya Barat, Pesisir Kalianget dan Pamekasan hingga Pesisir Sidoarjo dan Pasuruan. Untuk itu, masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga.
Simak juga 'Banjir Terjang Puluhan Rumah Warga Polewali Mandar':
(fat/fat)