Kasus COVID-19 di Bangkalan terus bertambah dalam 17 hari terakhir. Angka tersebut menyebabkan kasus aktif COVID-19 di Bangkalan melesat. Dari awalnya, pada 5 Juni sebanyak 56 kasus aktif, menjadi 969 kasus aktif per 22 Juni.
Dari data Satgas COVID-19 Jatim, selama 17 hari sejak 6 Juni hingga 22 Juni, tercatat ada penambahan 1.326 kasus COVID-19 di Bangkalan. Tidak hanya penambahan kasus, angka kematian di Bangkalan juga tinggi.
Selama 15 hari, angka kematian pasien COVID-19 di Bangkalan mencapai 119 kasus. Sementara, jumlah kesembuhan sebanyak 238.
Berbagai upaya dilakukan lintas sektor mulai Pemprov Jatim, Pemkab Bangkalan, TNI Polri, guna menekan angka COVID-19 di sana. Terbaru, Pemprov Jatim bersama Pemkab Bangkalan menyiapkan posko pengetatan PPKM di 8 desa di 5 kecamatan Bangkalan yang menjadi fokus utama.
"Berdasar hasil rapat koordinasi yang kita laksanakan di Posko BPWS kaki Bangkalan, mulai Selasa ini kita support pembentukan posko pengetatan PPKM Mikro di 8 desa Bangkalan. Kami berharap semua elemen masyarakat khususnya para ulama dan tokoh lokal akan menyatu dalam penanganan ini," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Selasa (22/6/2021) malam.
Khofifah menjelaskan, untuk merawat pasien dari kenaikan kasus COVID-19 Bangkalan, telah disiapkan ruang isolasi di RS Darurat BPWS kaki Bangkalan. RS Darurat ini bisa menampung hingga 560 bed/pasien.
Simak video 'Warga Ogah Diswab di Suramadu, Menko PMK: Ini Bukan Mempersulit':
(fat/fat)