.webp)
"Total ada 127 tempat tidur (TT) untuk BOR isolasi. Saat ini terisi 120 pasien atau sekitar 94,5 persen, hampir penuh," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Ponorogo drg Heni Lastari kepada wartawan, Selasa (22/6/2021).
Baca juga: Bupati Ponorogo dan Istri Positif COVID-19, Kegiatan Bertemu Tamu Dihentikan |
Heni menambahkan, untuk ruang isolasi Ponorogo memang dianggap kurang. Sebab, saat terjadi lonjakan kasus COVID-19, ruang isolasi hampir penuh.
"Karena ruang isolasi kita dianggap kurang ya. Semoga dalam waktu dekat akan ada penambahan tempat tidur. Semoga kasus yang seharusnya dirujuk bisa ditangani di rumah sakit," terang Heni.
Sementara rumah karantina atau shelter, BOR-nya mencapai 43,2 persen. Atau terisi 32 tempat tidur dari total 74. Yang mengisi kebanyakan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang kembali ke Ponorogo.
Baca juga: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Istri Positif COVID-19 |
"Kabupaten Ponorogo angkanya dalam minggu ini terasa sekali dari rujukan teman-teman ke rumah sakit sudah ada kendala. Banyak juga yang tertahan di IGD karena ruang isolasinya cukup padat," imbuh Heni.
Bahkan tak jarang ada pasien kasus COVID-19 yang harus mengantre di IGD demi bisa masuk ruang isolasi, saat ruang isolasi dibersihkan dan disterilkan usai ditempati pasien sebelumnya.
"Tingkat fatality rate agak parah juga, teman-teman BPBD dan pemakaman juga minggu ini agak bekerja keras karena angka meninggal lumayan," papar Heni.
Sedangkan BOR ICU COVID-19 di rumah sakit rujukan Ponorogo mencapai 53,8 persen. "Terisi 14 dari 26 kapasitas," pungkas Heni.
Tonton juga Video: Pasien Covid-19 Membeludak, Bupati Minta RS di Purwakarta Tambah 30% Bed
(sun/bdh)
