Empat klaster tersebut adalag Klaster Pondok Pesantren Darul Quran Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari; Klaster Ziarah Wali Songo Desa/Kecamatan Blimbingsari; Klaster Masjid Desa/Kecamatan Tegaldlimo dan Klaster Keluarga di Kelurahan Pakis Jalio, Kecamatan Banyuwangi.
"Total ada 6 klaster yang ada di Banyuwangi saat ini. Kami minta masyarakat waspada atas adanya klaster COVID-19," ujar dr Widji Lestariono Juru bicara Satgas COVID-19 Banyuwangi kepada detikcom, Senin (21/6/2021).
Dari klaster Pondok Pesantren Darul Quran Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari tercatat kasus aktif sebanyak 28 orang. Mereka melakukan isolasi mandiri di Ponpes tersebut. Klaster Ziarah Wali Songo Desa/Kecamatan Blimbingsari terdapat 11 kasus positif COVID-19, dengan isolasi mandiri 10 orang dan 1 orang dirawat di rumah sakit.
Sementara klaster masjid di Desa Tegadlimo ditemukan 17 kasus aktif dan melakukan isolasi mandiri. Dan yang terakhir klaster keluarga di Kelurahan Pakis Jalio terdapat 7 kasus aktif dengan isolasi mandiri 6 orang dan 1 orang di rawat di rumah sakit.
"Bayangkan ada Klaster ziarah naik bis bareng-bareng dan ada yang positif. Kemudian menyebar pasti yang kesulitan ya masyarakat dan pemerintah daerah. Kalau klaster Ponpes ya kita batasi di lingkup Ponpes saja," jelasnya.
"Sebagian besar ya isolasi mandiri. Ada beberapa yang dirawat di rumah sakit," tambahnya.
Pihaknya terus melakukan tracing dan testing di seluruh klaster tersebut. Ini dilakukan untuk memburu kontak erat orang yang sudah dinyatakan positif COVID 19.
"Tegaldlimo saja kita lakukan 200 lebih tracing. Kita siapkan ribuan," pungkasnya.
Sementara untuk 2 klaster hajatan yakni Kecamatan Tegaldlimo dan Purwoharjo jumlah positif COVID-19 berjumlah 56 orang. Di Kecamatan Tegaldlimo terdapat 46 orang da sembuh 26 orang. Sementara di Kecamatan Purwoharjo sebanyak 30 orang positif COVID-19. (iwd/iwd)