Pada zaman Belanda, tempat tersebut merupakan pusat atraksi seni dengan nama Societiet Club. Gedung Juang Banyuwangi pun bertransformasi. Tanpa menghilangkan fungsi sebelumnya, gedung megah tiga lantai itu juga akan dimanfaatkan sebagai Gedung Kesenian Rakyat Banyuwangi.
"Tentu kami menyiapkan pameran di hari jadi dengan baik. Bahkan gaung pameran kali ini kita bikin lebih mendunia. Makanya kita datangkan kurator nasional Agus Darmawan T.," ujar Imam Maskun, Ketua panitia pameran lukisan, kepada detikcom, Senin (21/6/2021).
Imam menjelaskan, ArtOs kepanjangan dari Art Osing (Seni Osing). Pameran nanti menonjolkan kearifan lokal Banyuwangi dengan tema Kembang Langit.
"Dalam pembukaan pameran yang berlangsung secara daring dan tatap muka, panitia berencana mengundang perupa dari luar negeri sekaligus perupa Banyuwangi yang sukses di luar daerah," ujar Imam yang juga owner Langgar Art tersebut.
Kepala Disbudpar Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda mengatakan, setelah direvitalisasi, gedung tersebut sudah diserahterimakan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya, Perumahan, dan Permukiman (PU-CKPP) kepada Disbudpar. Dia menuturkan, revitalisasi Gedung Juang yang dilakukan sejak 2015 bertujuan agar ke depan lebih bermanfaat untuk banyak orang.
Bramuda menyatakan, agar memberikan manfaat bagi banyak orang, gedung itu ke depannya akan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Lantai satu, misalnya, bakal dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan kemasyarakatan serta kegiatan seni dan budaya.
"Misalnya untuk kegiatan pameran lukisan, fotografi, dan lain sebagainya," ujar pria yang karib disapa Bram tersebut.
Lantai dua bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan outdoor. Contohnya melukis on the spot, menggambar, dan lain-lain.
"Sedangkan yang paling spesial terletak di lantai tiga. Ada indoor amphitheater," kata Bram.
Sementara peluncuran Gedung Kesenian Rakyat nanti bakal dibarengkan dengan peringatan Harjaba pada 18 Desember 2021. Launching dimeriahkan dengan pameran lukisan yang dimotori para perupa Banyuwangi. (fat/fat)