Pemicu Klaster Sidomulyo di Kota Mojokerto Mulai Terkuak

Mojokerto - Pemicu terjadinya Klaster Sidomulyo di Kota Mojokerto mulai terkuak. Sejauh ini ditemukan 50 warga di lingkungan tersebut yang positif COVID-19, tiga di antaranya meninggal dunia.

Jubir Satgas COVID-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, tim tracing telah mengantongi sejumlah informasi terkait aktivitas warga yang disinyalir memicu Klaster Sidomulyo, Kelurahan Mentikan, Prajurit Kulon. Salah satunya, terkait rombongan warga lingkungan tersebut rekreasi ke Kenjeran, Surabaya.

"Ada beberapa informasi, tapi masih kami telusuri lagi. Ada informasi beberapa warga sekitar pernah melakukan perjalanan ke Surabaya dalam rangka rekreasi ke Kenjeran. Itu terjadi di minggu kemarin sebelum kasus itu meledak," kata Gaguk saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Kasus COVID-19 Klaster Sidomulyo Kota Mojokerto Naik, Ruang Isolasi Ditambah

Rombongan tamasya itu diduga menjadi asal mula penyebaran COVID-19 di Klaster Sidomulyo. Namun, tim tracing masih mendalami informasi tersebut.

"Informasi ini yang menjadi bahan tim tracing untuk melakukan penelusuran lebih lanjut. Ini memang tantangannya berat bagi tim tracing. Karena tidak semua warga bisa memberi informasi lengkap. Yang sedang dikerjakan tim tracing melacak siapa saja yang berdasarkan informasi rekreasi ke Surabaya. Masih kami telusuri apakah warga Sidomulyo gang 3 atau 4," terang Gaguk.

Selain itu, lanjut Gaguk, pihaknya juga menerima informasi kegiatan padat karya membangun gorong-gorong di Sidomulyo gang 4, sebelum meledaknya Klaster Sidomulyo. Pembangunan tersebut memberdayakan warga setempat.

"Di lingkungan situ ada kegiatan padat karya membangun gorong-gorong. Pengerjaannya menggunakan warga setempat. Informasinya kegiatan itu memang ada sebelumnya, di Sidomulyo gang 4. (Apakah menjadi sarana transmisi?) Kegiatan apa saja bisa menjadi sarana transmisi kalau tidak mematuhi prokes," cetusnya.

Baca juga: Penyebaran Klaster Sidomulyo Kota Mojokerto Cepat Meluas, Dampak Varian Baru?

Di lain sisi, tambah Gaguk, Satgas COVID-19 Kota Mojokerto juga mengirim sampel swab beberapa pasien COVID-19 Klaster Sidomulyo. Sampel dikirim ke Tropical Disease Diagnostic Center (TDDC) Unair Surabaya untuk diteliti kemungkinan adanya varian baru virus Corona.

Karena penyebaran COVID-19 di Klaster Sidomulyo tergolong cepat. Berawal dari dua warga meninggal karena virus Corona di Sidomulyo gang 3 dan 4 pada 11-12 Juni lalu, saat ini sudah ada 50 warga yang terinfeksi COVID-19.

"Sampel sudah dikirim ke Unair kemarin. Hasilnya belum keluar, itu prosesnya panjang, bisa dua sampai tiga minggu,"pungkasnya. (sun/bdh)