Jika dijumlahkan dengan 5 warga Sidomulyo gang 4 yang ketahuan positif COVID-19 pada 12 Juni, serta 2 pasien COVID-19 yang meninggal dunia dari gang 3 dan 4 pada 11-12 Juni, maka total 47 orang terinfeksi virus Corona di dua gang tersebut.
"Jumlah yang sudah diketahui positif COVID-19 ada 47 orang, termasuk 5 orang yang positif awal dan 3 orang yang meninggal dunia. Yang meninggal ternyata 3 orang. Meniggalnya 11 Juni di gang 3, 12 dan 15 Juni di gang 4. Saya tanya Dinkes kemarin yang meninggal 4 orang. Setelah saya cek lagi kemarin malam, satunya itu meninggal dunia, tapi bukan karena COVID-19," terang Gaguk.
Seluruh warga Sidomulyo gang 3 dan 4 yang positif COVID-19, lanjut Gaguk, telah diisolasi dan dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo dan Rusunawa Cinde, Kota Mojokerto. Menurut dia, Satgas COVID-19 Kota Mojokerto menetapkan banyaknya kasus infeksi Corona di tempat ini sebagai Klaster Lingkungan Sidomulyo.
"Kami Identifikasi ini sebagai Klaster Lingkungan Sidomulyo. Sebetulnya tidak ada penetapan khusus. Melihat karakteristik kejadian sehingga memudahkan kami mengindentifikasi sebagai Klaster Lingkungan Sidomulyo. Karena hampir seluruhnya ini yang terlihat dampaknya di Sidomulyo," jelasnya.
Sampai siang ini, akses masuk ke Sidomulyo gang 4 ditutup total menggunakan pagar besi. Sejumlah anggota Polres Mojokerto Kota menjaga pintu-pintu gang. Sementara Sidomulyo gang 3 tidak di-lockdown.
"Tergantung Satgas yang mengevaluasi apakah yang ditutup sampai ke gang sebelah-sebelahnya," tandas Gaguk.
(fat/fat)