Pakar Sarankan Bangkalan Lakukan PSBB Antisipasi Penyebaran Corona

Pakar Sarankan Bangkalan Lakukan PSBB Antisipasi Penyebaran Corona

Hilda Meilisa - detikNews
Selasa, 15 Jun 2021 10:51 WIB
Coronavirus Outbreak and Public Health Risk Disease, Lockdown and Quarantine, State Of Emergency Concepts
Foto: Getty Images/iStockphoto/goc
Surabaya -

Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengkonfirmasi adanya 3 kasus COVID-19 varian India B1617.2 atau varian delta yang masuk ke wilayah Jawa Timur. Varian ini disebut dari Bangkalan, Madura yang ditemukan saat penyekatan Suramadu.

Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr dr Windhu Purnomo memberikan sejumlah rekomendasi agar kasus ini tak menyebar.

"Pertama, varian apapun, baik yang baru atau yang lama, pencegahannya sama. Penularan jangan sampai terjadi, kalau terjadi penularan akan meluas. Jangan sampai ini penularannya terus terjadi baik di wilayah setempat maupun di luar wilayah. Ini tergantung masyarakat dan pemerintahnya bagaimana," kata Windhu di Surabaya, Selasa (15/6/2021).

Salah satu rekomendasinya, yakni dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bangkalan. Menurut Windhu, PPKM Mikro tidak cukup untuk dilakukan.

"Kita sudah memberi saran, rekomendasi, semacam rekomendasi tertulis baik itu dari semua pihak organisasi profesi. Unair juga telah merilis rekomendasi yaitu lakukan PSBB. Tidak cukup lagi PPKM Mikro," pesan Windhu.

PSBB ini, lanjut Windhu, bisa dengan konsep seperti PSBB Surabaya Raya atau Malang Raya yang telah digelar tahun lalu. Menurut Windhu, PSBB dinilai cukup efektif menekan penyebaran virus.

"Lakukan PSBB seperti yang telah kita lakukan tahun lalu di Surabaya Raya, Malang Raya. PSBB-kan wilayah yang sedang terbakar, terutama Kabupaten Bangkalan. Artinya jangan ada perjalanan keluar masuk dari dan ke Bangkalan. Yang boleh melintas yang esensial seperti ambulans, petugas, logistik," ujar Windhu.

Simak juga 'Kasus Covid-19 Meningkat, PPKM Mikro Diperpanjang hingga 28 Juni 2021':

[Gambas:Video 20detik]



"Masyarakat di dalam wilayah juga disarankan tinggal di rumah selama dua minggu. Itu seharusnya yang kita pilih, dan apa yang dilakukan pemerintah daerah bisa didorong pemerintah provinsi, karena keputusan untuk pengambilan sikap itu kan pemerintah kabupaten kota," imbuhnya.

Selain itu, Windhu juga berpesan pada masyarakat Madura, terutama Bangkalan, agar lebih banyak di rumah saja jika tak ada kepentingan mendesak.

"Masyarakat bagaimana? Masyarakat coba sekarang dari yang tadinya abai pada protokol kesehatan, yang tadinya tidak percaya pada COVID-19, ayo sekarang berpindah haluan menjadi masyarakat yang paham risiko, jangan percaya hoaks dan dengarkan pemda, pemerintah pusat, apa yang dilakukan, berprotokol kesehatan 100%," pinta Windhu.

Di kesempatan yang sama, Windhu juga meminta bantuan tokoh agama hingga tokoh masyarakat di Bangkalan. Diketahui, suara tokoh di Bangkalan cukup didengar masyarakat.

"Karena itu banyak tokoh agama, tokoh masyarakat di sana untuk mengajak masyarakat yang tadinya abai harus lebih patuh prokes. Lalu, disertai penegakan hukum yang tegas tanpa pandang bulu. Edukasi, keteladanan dan penegakan hukum. Karena ini masa kritis, jangan sampai ini semakin memburuk dan menyebar ke mana-mana," harap Windhu.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.